Ganjar Pranowo Pamer Kinerja Sektor Pertanian Jateng, NTP di Atas 100

NTP di atas 100 berarti harga komoditas yang dijual petani lebih besar ketimbang harga barang yang dibeli petani. Artinya, pendapatan petani lebih besar ketimbang biaya produksinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2023, 19:29 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 15:12 WIB
Ganjar Pranowo saat menemui warga sebelum meletakkan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. (Istimewa)
Ganjar Pranowo saat menemui warga sebelum meletakkan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pamer keberhasilan pemerintahannya dalam mengendalikan nilai tukar petani (NTP). Menurut politikus PDI-Perjuangan itu, hingga Agustus 2023, NTP Jateng masih tetap positif. 

"Hari ini masih rapat inflasi, maka nilai tukar petani (NTP) kita (Jateng) alhamdulillah di atas 100 terus," ucap Ganjar di depan para petani dan nelayan yang berkumpul di Kantor Gubenur Jateng, Semarang, Senin, 4 September 2023.

NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh petani dan indeks harga yang dibayar oleh petani. NTP di atas 100 berarti harga komoditas yang dijual petani lebih besar ketimbang harga barang yang dibeli petani. Artinya, pendapatan petani lebih besar ketimbang biaya produksinya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NTP Jateng selalu dalam tren positif sepanjang tahun. Pada Januari, NTP mencapai 108,72, sedangkan pada Agustus mencapai 110,71. Lebih jauh, Ganjar juga mewanti-wanti agar para petani di Jateng mewaspadai fenomena kekeringan akibat El Nino. Ia khawatir produksi beras di Jateng bakal menurun karena panen terganggu fenomena cuaca tersebut. 

"Maka, di beberapa titik, tadi sudah saya arahkan agar potensi-potensi di tempat yang bagus (panennya) itu betul-betul didampingi agar di sisi hulunya bagus, wabilkhusus (daerah) yang punya irigasi teknis," ujar dia.

Jateng termasuk salah satu lumbung padi di Indonesia. Pada 2022, BPS mencatat memproduksi sebesar 9,36 juta ton gabah kering giling (GKG). Kala itu, Jateng merupakan provinsi produsen beras terbesar ketiga se-Indonesia, di bawah Jawa Timur yang mampu memproduksi 9,52 juta ton GKG dan Jawa Barat yang memproduksi 9,43 juta ton GKG. 

 

Implementasi Kartu Tani

Kinerja Ganjar dalam mengelola sektor pertanian memang tergolong baik. April lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan mengusulkan agar Ganjar dianugerahi dua tanda kehormatan, yakni Satyalencana Pembangunan dan Wira Karya.

Salah satu program yang dianggap sukses ialah Kartu Tani. Diimplementasikan sejak 2015, salah satu tujuan Kartu Tani ialah untuk mewujudkan pendistribusian, pengendalian, dan pengawasan pupuk subsidi kepada para petani yang berhak mendapatkannya. 

"Kartu Tani ini merupakan pelopor dari Bapak Gubernur (Ganjar) dan sebelumnya memang kami sudah memberikan penghargaan di tahun 2019, di mana Menteri Pertanian menobatkan Gubernur Jateng sebagai yang memiliki program Kartu Tani terbaik secara nasional," kata Agustini Irmawati, perwakilan Kementan, kepada pewarta di sela-sela kunjungan ke Semarang, belum lama ini. 

Ganjar bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jateng, Selasa (5/9). Setelah purnatugas, Ganjar bakal bertolak ke Jakarta untuk menjalani proses politik sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Infografis Pesan Khusus Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pesan Khusus Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tampak dipenuhi warga yang datang untuk mengucapkan salam perpisahan pada Senin (4/9) pagi (Istimewa)
Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tampak dipenuhi warga yang datang untuk mengucapkan salam perpisahan pada Senin (4/9) pagi (Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya