Gerindra Jawab Hasto soal Menteri Tak Jalankan Food Estate dengan Baik

Gerindra menjawab kritik Sekjen PDIP yang menyebut ada menteri tidak menjalankan dengan baik program food estate. Diketahui, Prabowo menjadi salah satu menteri yang diberi amanah mengurus program lumbung pangan tersebut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Sep 2023, 14:08 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2023, 13:40 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Lahan untuk Lambung Pangan Nasional
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto:Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung soal menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak menjalankan dengan baik program lumbung pangan atau food estate

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan amanat kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengurus program food estate tersebut.

Menjawab kritikan PDIP, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui bahwa tanah untuk program lumbung pangan tersebut masih sulit ditanami.

"Yang pertama, food estate yang dikerjakan atau diberikan tanggung jawab oleh Prabowo itu kan baru dalam rangka pembuatan prototype, karena tanah di sana itu adalah tanah yang sulit untuk ditanami, sehingga akan dibuat dulu prototype-nya," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Dasco menyatakan, Prabowo melibatkan anak muda dan swasta dalam mengurus program tersebut, bukan melibatkan perusahaan yang diisi kroni-kroninya.

"Bahwa Pak Prabowo kemudian melibatkan anak muda, melibatkan banyak pihak swasta, dan juga ada yang perguruan tinggi negeri, itu juga dalam rangka mencari formulasi pematangan tanah. Bukan kemudian untuk membuat bisnis dengan kroni," kata Dasco.

Apalagi, kata Dasco, hingga saat ini tak ada dana dari APBN yang digunakan untuk program lumbung pangan tersebut. Proses pematangan lahan food estate, lanjut Dasco, masih terus dicari.

"Sampai saat ini tidak satu rupiah pun APBN yang dipakai. Sehingga dalam proses pematangan lahan, mencari formulasi pematangan lahan tersebut, untuk kemudian bagaimana proyek food estate yang diberikan tanggung jawab oleh presiden itu dapat berjalan dengan baik, karena kebetulan mendapat fondasi yang kurang bagus tanahnya," jelas Dasco.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berharap Kritik PDIP Bukan untuk Prabowo

Gerindra Resmi Usung Keponakan Prabowo di Pilwalkot Tangsel
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen PDIP Hasto Kristianto memperkenalkan Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan di Kertanegara, Jakarta, Senin (20/7/2020). Gerindra mengusung Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk maju di Pilwalkot Tangsel 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Oleh karena itu, Dasco berharap publik mengerti masalah di balik program tersebut. Dia juga berharap pernyataan Hasto bukan ditujukan kepada Prabowo.

"Ya mudah-mudahan yang baca bisa ngerti, tapi mudah-mudahan yang disampaikan oleh Pak Hasto itu bukan kepada Pak Prabowo ya," ucapnya memungkasi.

Sebelumnya, Hasto menyatakan ada menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak menjalankan dengan baik perintah Presiden Joko Widodo terkait food estate.

"Food estate merupakan bagian dari platform PDI Perjuangan di bidang pangan. Hanya, ketika Presiden memberikan mandat kepada menterinya ini kan ada yang tidak menjalankan dengan baik, karena estate of interest. Misalnya dengan membentuk perusahaan yang hanya diisi oleh kroni-kroninya, ini kan bukan sesuatu yang sehat," kata Hasto.

Infografis Momen Swafoto Kuatkan Wacana Duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Momen Swafoto Kuatkan Wacana Duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya