Megawati Sebut Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Sindir Kaesang?

Megawati mengaku dirinya tidak langsung menjadi Ketum PDIP. Dia mengaku terjun ke politik sebagai kader terlebih dulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 06:30 WIB
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri optimis Ganjar Pranowo akan menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia di hadapan para kadernya di dalam penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri optimis Ganjar Pranowo akan menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia di hadapan para kadernya di dalam penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (Dok: PDIP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, di partainya tidak bisa orang dari luar partai tiba-tiba masuk menjadi ketum. Megawati menegaskan, ada aturan di PDIP.

Megawati mengaku dirinya tidak langsung menjadi ketua umum PDIP. Ia mengaku memulai karir di politik sebagai kader lebih dahulu.

"Saya pun kader, tidak mungkin orang lain tiba-tiba bisa jadi ketua umum. Karena terus siapa yang memilih kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih. Dan itu melanggar AD/ART. Lah bayangkan kok kita tidak diberi kesempatan menerangkan hal ini, dengan demikian sering kontradiktif," ujar Megawati saat penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/9/2023).

Megawati pun mengaku dirinya adalah petugas partai di PDIP. Ia ditugasi oleh Kongres untuk menjadi ketua umum partai.

Maka itu, Megawati heran dianggap sombong ketika mengatakan Presiden Joko Widodo sebagai petugas partai.

"Saya sampai bingung, lha kok saya bilang Pak Jokowi itu petugas partai, kader, lho kok saya diomongkan yang namanya katanya terlalu sombong. Itu adalah AD/ART di partai kita. Saya pun petugas partai lho," kata presiden kelima RI ini.

"Ditugasi oleh Kongres partai untuk menjadi, dipilih kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum," kata Megawati Soekarnoputri.

Megawati tidak secara langsung menyindir seseorang. Tetapi, dalam dinamika politik belakangan ini, ada sosok putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal Kaesang baru tiga hari resmi menjadi kader PSI.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kaesang Akan Sowan ke Megawati

Kaesang Pangarep Resmi Jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia
Surat Keputusan pengangkatan Kaesang menjadi Ketum PSI pun diserahkan Grace kepada Kaesang secara langsung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep akan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri setelah pulang mengikuti agenda politik Konsolidasi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI Bali.

"Pokoknya dari kami, saya sudah bilang Pak Sekjen (Raja Juli Antoni) mau sowan ke PDIP," kata Kaesang saat mengikuti car free day di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (1/10/2023), seperti dilansir dari Antara.

Pernyataan itu disampaikan Kaesang Pangarep saat menjawab pertanyaan awak media terkait rencana Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani untuk bertemu melakukan komunikasi politik untuk bergabung bersama koalisi PDIP untuk memenangkan bakal capres Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

Kaesang menyatakan, PSI akan membuka komunikasi politik dengan partai lain, termasuk ajakan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

"Mulai besok. Kita kan masih di sini," kata dia saat menjawab pertanyaan kapan waktu akan bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Putra Bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu mengatakan, saat ini dia fokus untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah kader PSI di Bali untuk mendapatkan kursi pada Pemilihan legislatif tahun 2024. Dia pun meminta kader PSI di Daerah Pemilihan Bali untuk berpolitik secara sehat.

"Berpolitik dengan gembira, santun dan santuy," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya