Liputan6.com, Jakarta Badan Urusan Logistik (BULOG) memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah aman hingga tahun 2024 mendatang. Hal itu bisa dimungkinkan karena BULOG mendapatkan tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Mokhamad Suyamto mengatakan bahwa stok beras yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,45 juta ton. Dirinya menjelaskan, dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini jumlahnya semakin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
Baca Juga
“Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton," katanya.
Advertisement
"Walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum BULOG sebanyak 1,5 juta ton namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri," jelas Suyamto.
Importasi dari Berbagai Negara
Suyamto mengungkapkan bahwa terkait asal negara impor, BULOG akan melaksanakan penugasan importasi beras ini dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
“Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," ungkapnya.
Selain itu, Suyamto mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Ia menyebut, terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti El Nino dan situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah melalui BULOG menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” katanya.
(*)
Advertisement