Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya masih terus bersemangat, meski di hadapkan berbagai rintangan, misalnya dengan kasus pencopotan baliho yang terjadi di Bali.
Semangat itu, kata Hasto, ditunjukkan dengan adanya Turnamen Sepak Bola Liga Kampung Soekarno Cup U-17. Turnamen tersebut baru saja selesai dan dimenangkan Tim Bali dengan 3 gol tanpa balas dari Tim Sulawesi Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam.
Baca Juga
"Ini langsung 0-3 ini kan semangat karena balihonya abis dicabut langsung muncul spirit disalurkan lewat olahraga," kata Hasto kepada wartawan.
Advertisement
Menurut dia, perhelatan olahraga ini merupakan mimpi anak-anak kampung yang direalisasikan oleh sejumlah kepala daerah PDIP. Terlebih, anak-anak muda itu bisa bermain sepak bola di Stadion Utama GBK.
"Ya kita bergembira bersama, sebenarnya ini mimpi anak-anak kampung. Jadi sebenarnya berapa hari ini, dua minggu jadi sepakbola anak-anak kampung dan kemudian dilakukan oleh beberapa kepala daerah PDI Perjuangan," katanya.
"Biasanya di setiap kabupaten mereka punya mimpi main di GBK, ya udah kita hadirkan main di GBK pada hari ini. Sehingga mimpi dari mereka terlaksana," sambung Hasto.
Dengan adanya turnamen ini pun, kata dia, diharapkan bisa memunculkan kultur membangun supremasi sepak bola Indonesia. Khususnya, dari kampung-kampung.
"Diharapkan akan muncul suatu kultur membangun supremasi bola dari kampung, itu pesan utama," tutur dia.
Lebih lanjut, politikus asal Yogyakarta ini pun menyampaikan, jika adanya turnamen ini ke depan diharapkan bisa memunculkan kesebelasan sepak bola anak bangsa yang handal.
"Sehingga diharapkan mari kita mempersiapkan adanya suatu kesebelasan yang handal dan itu dimulai dari mengukir prestasi dari kampung-kampung yang dipelopori oleh kader PDI Perjuangan," pungkas Hasto Kristiyanto.
FIFA World Cup U-17 Indonesia bisa disaksikan di Indosiar dan SCTV. Bisa nonton Live 52 pertandingan lengkap hanya di Vidio. Best match di Moji dan Mentari, serta melalui Nex Parabola.
Final Liga Kampung Soekarno Cup U-17
Sebelumnya, turnamen sepak bola Liga Kampung Soekarno Cup yang dilaksanakan di Stadion Utama GBK, Jakarta, Jumat (3/11/2023) dimenangkan oleh Tim Bali.
Para anak muda berusia 17 tahun dari Pulau Dewata tersebut berhasil mengalahkan tim Sulawesi Selatan dengan skor akhir 3-0.
Pada babak pertama kedua tim sebenarnya sama-sama tampil menyerang. Namun, kesempatan Tim Bali lebih unggul dengan menjebolkan gawang Tim Sulsel sebanyak dua kali, di mana salah satunya melalui titik putih.
Di babak kedua, Tim Bali tak berhenti menyerang setelah unggul. Bahkan ini sempat memanas di kala Tim Bali melakukan pelanggaran ke Tim Sulsel yang akhirnya diganjar kartu merah.
Namun, hingga peluit panjang, Tim Sulsel tak bisa menciptakan satu gol pun ke gawang Tim Bali.
Sebelum memberikan piala ke Tim Bali, Ganjar pun memberikan penghargaan terlebih dahulu kepada pencetak gol terbanyak yakni Cornelius, pemain tim Papua. Kemudian pemain terbaik dari Sulawesi Selatan.
Advertisement
Penjelasan Pj Gubernur Bali Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya memberikan klarifikasi atas misinformasi yang beredar terkait pencopotan baliho capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).
"Penertiban murni mengacu pada protap kunjungan kenegaraan, baik itu Presiden maupun Wakil Presiden," katanya dalam video klarifikasi yang di-publish, Rabu (1/11/2023).
Pj Gubernur Bali mengatakan bahwa langkah yang diambil sama sekali tidak bermuatan politis dan berharap masyarakat tidak mempersepsikan hal itu sebagai tindakan tendensius terhadap partai atau kelompok tertentu.
“Saya jelaskan bahwa penertiban alat sosialisasi pada lokasi acara merupakan keputusan rapat koordinasi wilayah dalam rangka persiapan kunker Presiden ke Bali yang dihadiri unsur Forkopimda Provinsi,” katanya.
Pj Gubernur Bali menyebut, rapat koordinasi wilayah tersebut dihadiri perwakilan dari Pemkab Badung dan Gianyar serta tim advance. Ia mengungkapkan, salah satu hasil Rakorwil adalah menyepakati pemebersihan dan merapikan jalur, khususnya terkait keberadaan alat sosialisasi yang tidak ada kaitannya dengan substansi kunjungan Presiden RI.
“Peserta Rakorwil sepakat untuk merapikan dan membersihkan jalur kunjungan dalam radius 20 meter. Termasuk keberadaan baliho, spanduk, dan alat sosialisasi yang tak ada kaitan dengan substansi kunjungan presiden,” sebutnya.
Pj Gubernur Bali pun menjelaskan, perwakilan Pemkab Gianyar yang hadir pada saat Rakorwil sudah diminta untuk berkoordinasi dengan pemilik alat sosialisasi yang terpasang di sekitar lokasi kunjungan presiden, baik itu milik parpol, calon legislatif, maupun tim sukses.
Namun sayangnya, hingga menjelang satu jam kunjungan Presiden RI, alat sosialisasi itu masih terpasang sehingga Pemprov Bali menurunkan Satpol PP untuk merapikannya.
Jika saja Pemkab Gianyar melakukan koordinasi dengan pihak pemilik alat sosialisasi sesuai haisl Rakorwil, ia memastikan Sat Pol PP Bali tak perlu turun langsung melakukan penertiban.
Jaga Netralitas Kegiatan Presiden
Pj Gubernur Bali menjelaskan bahwa penertiban baliho dan alat sosialisasi politik di sekitar lokasi kunjungan kerja juga dimaksudkan untuk menjaga netralitas kegiatan Presiden RI.
“Untuk diketahui, salah satu kegiatan yang dilakukan Bapak Presiden di Gianyar adalah penyerahan bantuan paket sembako kepada masyarakat. Hal ini merupakan implementasi kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi. Sehingga pembersihan alat sosialisasi politik itu penting agar acara yang dilaksanakan tak bernuansa politik,” jelasnya.
Pj Gubernur Bali pun menegaskan bahwa apa yang dilakukan jajaran Satpol PP Bali hanya merapikan.
“Sesuai dengan hasil Rakorwil, petugas kita hanya merapikan alat sosialisasi yang miring dan hampir jatuh serta yang dipaku di pohon. Alat sosialisasi itu sama sekali tak dihilangkan, hanya dipindahkan ke tempat yang semestinya pada saat jalur dilalui rombongan RI 1," tegasnya.
"Yang kita rapikan bukan hanya alat sosialisasi yang berkaitan dengan Capres dan Cawapres tertentu, tapi termasuk yang lain seperti milik caleg dan partai,” jelas Pj Gubernur Bali.
Penjabat gubernur berlatar perwira tinggi Polri ini mengatakan bahwa setelah kunjungan Presiden RI usai, alat sosialisasi akan dipasang seperti semula.
“Harapan saya, pembersihan baliho dan alat sosialisasi lainnya tak dipersepsikan ke hal-hal yang bermuatan politis karena ini murni terkait kunjungan kenegaraan," katanya.
"Saya mohon masyarakat dapat memahami dengan baik, tolong jangan dipersepsikan sebagai tindakan tendensius. Kami di Pemprov Bali berkomitmen selalu menjaga netralitas ASN,” imbuh Pj Gubernur Bali.
Advertisement