GMKI Dorong Kinerja BPK Dievaluasi Usai 2 Anggota Tersandung Korupsi

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang anggota BPK tersandung kasus korupsi pengondisian temuan audit pada laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya dan korupsi proyek menara pemancar atau BTS 4G. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom hal itu menjadi duka bagi pemberantasan korupsi di Tanah Air.

"Hari ini kita sangat berduka mendengar kabar dua orang anggota BPK tersandung kasus korupsi, padahal yang kita ketahui bersama tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara," kata Jefri dalam keterangan diterima, Senin (20/11/2023).

Jefri menambahkan, dua orang Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi yang ditangani oleh dua penegak hukum berbeda.

Maka dari itu, Jefri pun mempertanyakan munculnya penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebab pada perjalanannya kepala daerahnya juga tersandung korupsi.

“Tentu ini menjadi catatan buruk juga dari hasil kinerja BPK selama ini. Kita bisa lihat jugalah selama ini bagaimana kinerja BPK RI, ada yang dapat WTP saja masih tersandung korupsi, jadi wajar kalau kita curiga juga dengan kinerja pengauditan yang dilakukan oleh BPK, hal ini harus menjadi catatan penting bagi BPK," ungkap Jefri.

Dengan kasus dua orang anggota BPK yang tersandung korupsi, Jefri meminta kepada penegak hukum agar seluruh anggota BPK dapat dievaluasi. Tujuannya, agar nama lembaga BPK kembali membaik dan dipercayai oleh publik.

“Sebab kasus dua orang anggota BPK ini tersandung korupsi menghancurkan nama baik BPK RI," Jefri menandasi.