Keindahan dan Kekayaan Alam Kutai Timur Sebagai "Magic Land", Apa Saja?

Bentang alam berupa pesisir pantai, dataran rendah khas Kalimantan, hingga pegunungan karst terdapat di Kabupaten Kutai Timur.

oleh Fachri pada 11 Des 2023, 11:45 WIB
Diperbarui 11 Des 2023, 11:44 WIB
Kutai Timur.
Pantai di Kutim. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Sangatta Bentang alam berupa pesisir pantai, dataran rendah khas Kalimantan, hingga pegunungan karst terdapat di Kabupaten Kutai Timur. Selain bentang alam, Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur itu juga memiliki sumber daya alam yang lengkap, seperti gas, minyak bumi, batu bara hingga emas tersedia melimpah.

Selain itu, Kabupaten Kutai Timut juga memiliki hutan terpelihara sebanyak 68% dari luas wilayahnya. Tak hanya itu, upaya konservasi dan penyelamatan lingkungan juga terus dijaga hingga tak ada satupun tambang ilegal beroperasi di wilayah ini.

Dengan segala potensi yang dimiliki itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur pun merilis slogan baru, yakni "Magic Land". Selain slogan, Pemkab Kutai Timur juga merilis logo serta jingle untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kutai Timur.

“Semua ada di Kutai Timur. Maka kami menyebut kabupaten ini sebagai Magic Land,” kata Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman.

Kekayaan Alam yang Komplet

Keindahan Alam.
Kawasan Karst. (Foto: Istimewa)

Soal kekayaan alam, Kabupaten Kutai Timur juga komplet, mulai dari minyak dan gas bumi, batu bara, emas, hingga kawasan karst dimiliki. Kabupaten yang berdiri pada 12 Oktober 1999 ini juga memiliki pantai sepanjang 500 km² dan baru sedikit pantai yang dikembangkan untuk menjadi objek wisata.

“Kutim ini saya sebut Magic Land bukan lagi wonderfull tapi memang daerah ini daerah yang ajaib semuanya ada,” ujar Ardiansyah.

Kabuapten Kutai Timur pun memiliki bentang alam dan peninggalan sejarah yang mendunia, salah satunya Bentang Alam Kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat. Kawasan ini bernilai konservasi tinggi mulai dari aspek seni, hukum dan geografi.

Kawasan Karst Sangkulirang otu membentang hingga ke Kabupaten Berau dan menyatu dengan Karst Mangkalihat. Gugusan karst ini dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam serta perbukitan hijau.

Kelompok karst berukuran raksasa ini merupakan tandon air raksasa bawah tanah yang menyuplai air bersih di Kabupaten Kutai Timur.

Luas bentangan karst Sangkuliran-Mangkalihat sejumlah 362.706,11 hektare, terbagi dalam dua wilayah administratif yaitu Kabupaten Kutai Timur 171.925,57 hektare dan Kabupaten Berau 190.780,54 hektare.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan area lindung seluas 550.000 hektare, kawasan ini bernilai ekonomi, budaya, sosial, dan ilmiah.

Beri Informasi Jejak Manusia Purba

Kawasan karst ini juga memberi informasi tentang jejak manusia purba yang bisa dilihat dari lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang yang tergambar jelas pada dinding-dinding gua dan konon telah ada sekitar 10.000 tahun SM.

Tidak hanya itu, keanekaragaman hayati begitu berlimpah yang ditawarkan kawasan karst ini juga sangat kaya karena tempat ini dihuni oleh hewan endemik seperti orangutan dan ditemukan juga kolam air panas di kaki bukit karst.

Keberadaan bentang alam karst dengan banyak sumber mata airnya juga dimaksimalkan untuk transisi energi. Kabupaten Kutai Timur secara perlahan sudah mulai beralih ke energi terbarukan. Beberapa kawasan yang sulit dialiri jaringan listrik PLN mulai mandiri memanfaatkan energi terbarukan.

Dari bentang alam itu, potensi wisata terbentuk. Situs-situs berharga dari pegunungan karst banyak dikunjungi para peneliti untuk mencari informasi terkait plaeontologi, arkeologi, situs fosil, struktur geologi-mineral, litologi, termasuk flora fauna yang endemik.

Di kaki bukit banyak ditemukan gua peninggalan manusia purba, sungai bawah laut, hingga pantai yang bersih.

“Kandungan tanah kita punya banyak, ada minyak, ada batu bara, ada emas, ada biji besi. Di atasnya tidak hanya hutan, bisa ditanami sawit, coklat, bersawah, berkebun,” sebut Ardiansyah.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya