Cuaca Buruk Picu Belasan Orang Tersesat di Gunung Gede Pangrango

Salah satu korban, Dedi Saepulloh (45) membantah jika rombongannya melakukan ziarah ke petilasan, melainkan melakukan kegiatan tadabbur alam di kawasan Gunung Gede Pangrango.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Jan 2024, 17:42 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 17:42 WIB
Gunung Gede Pangrango
Belasan orang tersesat saat menjalani taddabur alam di kawasan Gunung Gede Pangrango, sudah ditemukan tim SAR gabungan, Senin (29/1/2024) pagi.

Liputan6.com, Bogor - Belasan orang tersesat saat menjalani taddabur alam di kawasan Gunung Gede Pangrango, sudah ditemukan tim SAR gabungan, Senin (29/1/2024) pagi. Saat ditemukan, 16 orang (semula disebut 13 orang) mengalami kelelahan dan dua diantaranya dalam kondisi kaki terkilir.

Salah satu korban, Dedi Saepulloh (45) membantah jika rombongannya melakukan ziarah ke petilasan, melainkan melakukan kegiatan tadabbur alam di kawasan Gunung Gede Pangrango.

"Bukan ziarah ke petilasan tapi lebih ke taddabur alam. Kan ada hutan pasti ada penunggunya," terang Dedi, Senin (29/1/2024).

Ia lantas mengungkapkan kronologinya. Awalnya, sebanyak 16 peserta ritual taddabur alam berangkat menuju petilasan melalui jalur Pasir Benteng, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor pada Sabtu (18/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Yang ikut ada orangtua dan ada dua anak di bawah umur. Mereka warga Kecamatan Ciawi dan Caringin," kata dia.

Dedi mengatakan, kegiatan taddabur alam dengan mengunjungi dua lokasi yaitu Curug Cisarua dan Curug Cijambe. Dua air terjun ini masuk kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan belum dibuka untuk umum. Dua curug ini letaknya saling berjauhan dan medannya pun sangat sulit.

"Rutenya dari Pasir Benteng ke Curug Cisarua lalu Curug Cijambe dan pulang lewat Pasir Pogor. Untuk menuju dua curug ini lewatin dua geger (bukit)," ujar Dedi.

Dedi mengaku sempat terpisah dengan rombongan di kawasan Curug Cijambe, titik lokasi terakhir kegiatan. Karena faktor cuaca buruk, kelompok lain pun sempat tersesat.

"Terpisah karena faktor cuaca. Kami bertiga paling depan, satu anak kecil satu lagi usianya di atas saya. Sementara rombongan lain 13 orang ini tersesat di bawah, di tebingan," kata Pengurus Paguyuban Cir Buni Kasih ini.

 

Dilanda Cuaca Buruk

Keesokan harinya, dua rombongan ini akhirnya bertemu kembali saat menuruni lereng. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju Pasir Pogor.

Karena kembali dilanda cuaca buruk ditambah ada yang terkilir, Dedi yang menjadi pemandu rombongan akhirnya memutuskan untuk kembali bermalam dan melanjutkan perjalanan esok hari.

"Rencananya memang cuma dua hari satu malam, tapi karena kabut tebal dan hujan terus jadi memilih bermalam lagi. Untuk logistik sih cukup tersedia, cuma air aja yang enggak ada, karena awalnya kan mau ke curug saja," terangnya.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta Agung Priambodo mengatakan rombongan yang sempat tersesat di kawasan Gunung Gede Pangrango berjumlah 16 orang. Mereka ditemukan oleh tim SAR gabungan di daerah Pasir Pogor, Senin pagi.

"Semula rombongan berjumlah 13 orang, tapi setelah didata saat evakuasi ternyata ada 16 orang," kata dia.

Dari jumlah tersebut ada yang mengalami lecet-lecet dan lutut terkilir serta luka kena batu. Seluruh rombongan saat ini sudah dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

"Makanya evakuasi sempat berjalan agak lama karena selain faktor cuaca juga ada yang cedera," ucapnya.

Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya