AHY Akui Prabowo Ajak Demokrat Gabung di Pemerintahan

AHY mengaku bahwa Prabowo mengajak Partai Demokrat masuk ke pemerintahan berikutnya. Kendati begitu, belum ada pembahasan spesifik terkait kursi menteri untuk Partai Demokrat di kabinet Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Feb 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 18:45 WIB
Pernyataan Prabowo Subianto dan AHY Usai Gelar Pertemuan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan selama dua jam itu pun belum ada kesepakatan antara Gerindra dan Demokrat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui bahwa capres nomor urut 02, Prabowo Subianto telah mengajak partainya untuk bergabung ke pemerintahan berikutnya. Prabowo ingin AHY dan Partai Demokrat berperan di pemerintahan periode 2024-2029.

Hal ini disampaikan AHY usai dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

"Beliau (Prabowo) mengucapkan selamat dan tentunya mendorong memang sejak awal agar saya bersama Demokrat itu berperan di pemerintahan dan tentunya lima tahun ke depan," kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Kendati begitu, dia menyebut belum ada pembahasan spesifik dengan Prabowo terkait kursi menteri untuk Partai Demokrat di kabinet Prabowo-Gibran lima tahun ke depan. AHY menuturkan susunan dan formasi kabinet Prabowo akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.

"Tidak secara spesifik atau belum membahas secara spesifik apa yang akan dikerjakan lima tahun ke depan dalam susunan atau formasi tertentu," ujarnya.

"Nanti mungkin di kesempatan berikutnya kita akan bicara seperti itu," sambung AHY.

Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menemui Prabowo pada Selasa, 20 Februari 2024 malam. AHY melaporkan dan meminta restu Prabowo terkait dirinya yang ditunjuk menjadi Menteri ATR/BPN.

"Karena bagaimanapun beliau adalah capres yang kami usung, juga pemimpin dari Koalisi Indonesia Maju 5 tahun ke depan," ucap dia.

Dengan dilantiknya AHY menjadi Menteri ATR/BPN, maka Partai Demokrat resmi masuk ke koalisi pemerintah. Hal ini membuat PKS menjadi satu-satunya partai di parlemen yang merupakan oposisi.

"Demokrat secara resmi hari ini kembali berperan di pemerintahan mengakhiri semua perjalanan kami selama ini dan Insya Allah bukan hanya 8 bulan terakhir, tetapi 5 tahun, 10 tahun dan berikutnya Demokrat selalu akan berkontribusi untuk kemajuan negeri," tutur AHY.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


AHY Resmi Dilantik Jadi Menteri ATR

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR/BPN.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR/BPN. (Lizsa Egeham).

Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara Jakarta, Rabu (21/2/2024). Prosesi pelantikan dimulai pukul 10.48 WIB.

Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pembehentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

"Mengangkat Saudara Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional sisa masa jabatan periode 2019-2024," demikian bunyi Keppres.

Jokowi lalu membimbing AHY mengucapkan sumpah jabatan. Dia berjanji akan menjalankan tugas jabatan sebagai Menko Polhukam dengan sebaik-baiknya.

"Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," ucap AHY didepan Jokowi.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," sambung dia. 


Alasan Jokowi Tunjuk AHY Jadi Menteri ATR

Jokowi dan AHY Bersepeda Bersama di Yogyakarta
Presiden Jokowi bersepeda bersama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yushoyono (AHY) di Yogyakarta, Minggu (28/1/2024). Dalam kesempatan tersebut, AHY mendapat wejangan dari Jokowi terkait Pemilu damai. (Foto: Tim Media Partai Demokrat)

Presiden Jokowi mengatakan dirinya tak ragu memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Menurut dia, AHY memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tersebut.

"Saya kira, saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," kata Jokowi.

Dia mengatakan AHY merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) dan lulusan luar negeri ternama. Sehingga, Jokowi menilai putra sulung Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu cocok menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.

Advertisement "Kita tahu beliau ini ketua umum partai demokrat, pertama. Beliau juga alumni Akademi Militer, Akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, Harvard University, di Webster Universty," pungkas Jokowi.

Adapun AHY menggantikan posisi Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Hadi sendiri menggantikan Mahfud Md yang mengundurkan diri dari posisi Menko Polhukam pada awal Februari lalu karena ikut kontestasi Pilpres 2024. Mahfud diketahui menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Infografis Serangan Balik Kubu Jokowi ke AHY
Infografis Serangan Balik Kubu Jokowi ke AHY (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya