Kebanyakan Pungli, Gunung Pancar di Sentul Bogor Sepi Pengunjung karena Wisatawan Kapok

Pengalaman wisatawan kena pungli di Gunung Pancar bahkan menjadi viral di media sosial, dengan pengakuan mereka yang merasa kapok.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Okt 2024, 21:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 20:30 WIB
gunung pancar
foto: flickr.com

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Pancar yang ada di Sentul, Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu destinasi wisata favorit karena lokasinya dekat dari Jakarta. Orang bisa bepergian sejenak untuk menghirup udara segar dan menikmati hijaunya pepohonan, karena wisatanya terkenal dengan rimbunnya hutan pinus.

Wisatawan juga bisa berkunjung tanpa terlalu kena macet kawasan puncak. Tapi, ternyata wisata di Gunung Pancar jadi sepi karena banyaknya pungli oleh warga setempat.

Pengalaman wisatawan kena pungli bahkan menjadi viral di media sosial, dengan pengakuan mereka yang merasa kapok. Seperti diutarakan oleh akun TikTok @AdeNgider_17. "Karena banyak pungli, wisata ini ditinggalkan," tulisnya di keterangan video yang diunggah pada Jumat, 28 Septemebr 2024.

Ia pun menulis bahwa sebenarnya kawasan Gunung Pancar indah. Dalam klip singkat, ia menunjukkan sepanjang perjalanan menggunakan kendaraan roda dua. Tampak melewati sebuah desa dan rumah warga, jalanannya bagus karena telah dibeton.

Makin ke atas, suasananya semakin hijau dan rindang. Pesepeda pun tampak menikmati kayuhan sepedanya meski tentunya berat karena jalanan menanjak, tapi memang suasananya sepi dengan hanya sedikit pengunjung lain berpapasan.

Mengutip dari laman Taman Wisata Gunung Pancar, Sabtu (28/9/2024), destinasi ini terletak di Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Gunung Pancar memiliki ketinggian sekitar 300-800 mdpl, sehingga suhunya tak jauh berbeda dengan Kota Bogor terutama Sentul.

Fasilitas yang ada di Gunung Pancar antara lain camping ground, glamping, trekking, bahkan sering menjadi lokasi untuk foto prewedding. Lokasi ini juga kerap disewa untuk acara outbond.

Pengalaman Digetok Bayar Parkir

Glamping di Gunung Pancar, Bogor
Glamping di Gunung Pancar, Bogor (sumber,

Curhatan pengunggah video pun mendapat respons dari warganet. Mereka merasakan pengalaman yang sama, pernah kena "palak" warga berkali-kali di kawasan tersebut.

"Masuk gerbang pertama bayar, mau ke pohon pinus bayar, masuk gerbang air panas bayar, mau mandi air panas bayar, parkir bayar, ogah lagi ke gunung pancar," ulas seorang warganet. "buat pembelajaran pengelola," sambung warganet lain.

"skrg bnyk tmpt yg lebih bgs, cb deh ke daerah pamijahan bgr, namanya lembah cipanas ciasmara. ga ada pungli sm skli gw pernah kesana sekali dan view nya jauh lebih indah," kata yang lain. 

"Minggu lalu mau markir mobil di gunung pancar langsung dibilang 20 rb. Keluar lagi gua,enak aja cuma pengen makan doang digetok segitu," pengalaman seorang warganet.

"Saya warga Sentul saya baru sekali masuk ke area Gunung pancar namun saya kecewa berat karena setiap titik harus bayar.... mohon ditertibkan oleh pihak dinas pariwisata kabupaten Bogor....," ulas yang lain.

"Serba tiketing 🤣🤣 bikin nyesek," yang lain menimpali. "Gw pernah berendem di gunung pancar, total nya 5x bayar tiket retribusi wkwkwkwkk," timpal warganet.

"Kirain udah ga ada pungli.. jadi cansel dulu ah ke gunung pancar.. 😁😁😁 mksih infonya... #ga mao ke 3 kalinya🙏🙏🙏," yang lain kecewa. "Bener banget jadi mahal sekarang klu mau ke gunung pancar," tulis yang lain.

 

Keunikan Wisata di Gunung Pancar

4 Operator Penyewaan Campervan, Alternatif Seru untuk Kemping di Alam Terbuka
Jasa layanan Jakarta VW Campervan yang melayani kemping di daerah Gunung Pancar. (dok Instagram @jakartavwcampervan/https://www.instagram.com/p/B0sebFJpTsb/?utm_medium=copy_link/Muhammad Thoifur)

Meskipun sudah tak begitu banyak wisatawan datang karena pungli, Gunung Pancar sebetulnya memiliki banyak daya tarik wisata. Mengutip dari laman Highland and Adventure, Jumat, 24 November 2023, salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan adalah sumber mata air Batu Uang. Sumber mata air lainnya di daerah tersebut adalah sumber mata air Cibayawak dan sumber mata air Cihanjuang juga terdapat di daerah Karang Tengah.

Terakhir, ada sumber mata air Situhiang yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan rumah tangga. Sumber air panas pun jadi salah satu daya tarik utama wisata ini. Sumber air panas ini berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Pancar, serta mengandung mineral yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit.

Sumber air panas ini terbagi jadi beberapa kolam yang berbeda suhu, mulai dari 40-60 derajat Celcius. Adapun fasilitas pemandian air panas tersedia di Blok Asiah, dengan 1 unit bangunan pemandian yang terbagi ke dalam 12 kamar, gazebo sebanyak 1 unit, MCK, dan kapasitas hingga 50 orang. 

 

Punya Beberapa Sumber Mata Air

Hutan Pinus Gunung Pancar Bogor
Hutan Pinus Gunung Pancar Bogor (dok.Instagram@vi_viaaaaa/https://www.instagram.com/p/BzIlWggg6Bx//Devita

Kawasan Wisata Alam Gunung Pancar menawarkan keunikan tersendiri dengan keanekaragaman flora dan fauna yang menghiasi lingkungan, serta pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk. 

Tipe vegetasi hutan di Taman Wisata Alam Gunung Pancar terdiri dari hutan alam pegunungan, hutan tanaman, dan semak belukar. Di dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, pengunjung juga bisa menemukan sumber air panas alami yang telah dikembangkan untuk keperluan wisata, relaksasi, dan pengobatan. 

Itu sebabnya warga yang datang ke Gunung Pancar biasanya ingin trekking. Perjalanan untuk trekking di kawasan ini pun terbilang ringan dan ramah untuk anak-anak serta keluarga. Bahkan tersedia juga pemandu lokal untuk mengantar trekking di kawasan Gunung Pancar.

Trekking di Gunung Pancar tersebut berbiaya Rp150.000 per orang dengan kuota minimal empat orang. Harganya sudah sudah termasuk biaya guide, air mineral dan harga tiket masuk.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya