Hanya 1 Jam, Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta Diklaim Kurangi Emisi Karbon 70 Ton

Pemprov DKI Jakarta berencana menggelar aksi pemadaman lampu beberapa kali dalam setahun. Hal ini lantaran aksi hemat energi tersebut diklaim efektif mengurangi emisi karbon dan membuat Jakarta lebih bersih.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 28 Apr 2024, 19:33 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 19:33 WIB
Earth Hour 2023, Gerakan Satu Jam Padamkan Lampu
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak masyarakat melakukan aksi pemadaman lampu pada Sabtu (26/3) mulai pukul 20.30 sampai 21.30 WlB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi pemadaman lampu di sejumlah lokasi dan gedung di Jakarta selama satu jam pada Sabtu (27/4/2024) malam diklaim mampu menurunkan kadar emisi karbon hingga sebesar 70,67 ton.

"Aksi pemadaman lampu ini mampu menurunkan kadar emisi karbon (CO2) sebesar 70,67 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Seperti dikutip dari Antara, Asep menuturkan bahwa penurunan emisi karbon (CO2) sebesar 70.67 ton ini dihitung berdasarkan 83 MWhx0,85 kg CO2/KWh.

Aksi pemadaman lampu yang berlangsung mulai pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB ini dilakukan dalam rangka upaya menghemat energi dan mengurangi emisi karbon di Jakarta.

Dalam aksi tersebut, lampu-lampu penerangan di beberapa jalan protokol, gedung-gedung milik swasta, gedung komersial, pusat perbelanjaan, restoran, hotel, dan apartemen menjadi gelap selama 60 menit.

Pemadaman juga dilakukan di ikon-ikon Jakarta seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, kecuali di rumah sakit, Puskesmas, klinik dan lain sebagainya.

"Aksi ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menyosialisasikan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030," ujar Asep.

 

Hemat Biaya Listrik Rp120.121.280

Earth Hour di Bundaran HI
Patung Bundaran HI saat lampu dipadamkan pada peringatan Earth Hour 2018 di Jakarta, Sabtu (24/3). Earth Hour dilakukan untuk efisiensi energi yang berdampak pada penanggulangan perubahan iklim. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Asep menjelaskan, menurut hasil perhitungan dari pemadaman lampu pada Sabtu (27/4/2024) menunjukkan, terjadi penghematan konsumsi listrik sebesar 83 MWh yang merupakan selisih beban listrik antara jam 20.30 WIB dan 21.30 WIB.

Hasilnya, diperoleh penghematan materiil sebesar Rp120.121.280 dihitung berdasarkan penghematan listrik sebesar 83 MWh dengan harga Rp1.444,70 per KWh.

Menurut Asep, angka-angka itu menunjukkan bahwa aksi hemat energi memiliki dampak yang signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan penghematan biaya. 

Aksi Akan Dilakukan Beberapa Kali Setahun

20160319-Gelap Gulitanya Kawasan Bundaran HI Saat Earth Hour-Jakarta
Lampu gedung dan penerangan jalan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, terlihat padam saat gerakan Earth Hour 2016, Sabtu (19/3). Pemadaman serentak pada pukul 20.30 hingga 21.30 WIB itu sebagai peringatan Hari Bumi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Karena itu, program pemadaman lampu ini akan terus dijalankan beberapa kali dalam satu tahun. Asep berharap warga Jakarta dapat membudayakan hemat energi dalam kesehariannya.

Asep juga mengajak seluruh warga Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam "Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon" ini dengan melakukan beberapa langkah sederhana di rumah.

"Dengan aksi hemat energi yang dilakukan secara konsisten, kita dapat menciptakan Jakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Asep.

Infografis
Infografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya