Liputan6.com, Jakarta Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut jumlah pelaku pengeroyokan yang menewaskan korban yang juga pemilik mobil rental di Sukolilo, Kabupaten Pati, bertambah menjadi 10 orang.
"Tadi malam ditangkap empat orang, subuh tadi dua orang," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, dikutip dari Antara, Minggu (16/6/2024).
Menurut dia, enam tersangka pengeroyokan bos rental mobil tersebut menyusul empat tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya.
Advertisement
Ia mengatakan polisi telah mengantongi bukti permulaan yang cukup terhadap para pelaku tersebut.
Dia menyebut pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini memiliki peran berbeda-beda, seperti menghentikan kendaraan, menendang, hingga memukul korban dengan batu.
Kapolda menambahkan enam tersangka baru ditangkap saat berusaha melarikan diri. "Ada yang ditangkap di hutan, ada di suatu tempat saat melarikan diri," ungkapnya.
Â
Ia menegaskan tidak ada kelompok massa di mana pun yang memiliki hak untuk melakukan tindakan kepolisian terhadap terduga pelaku kejahatan.
Kapolda mengungkap masih terdapat sejumlah pelaku yang sudah dikantongi identitas-nya namun belum tertangkap hingga saat ini.
"Kami sudah mengantongi sejumlah nama dengan bukti permulaan cukup untuk dilakukan upaya paksa," ujarnya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan seseorang.
Sebelumnya, bos mobil rental berinisial BH diduga tewas akibat dianiaya sekelompok orang saat akan mengambil mobil yang tak kunjung dikembalikan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati pada 6 Juni 2024.
Kabar di Pati Ada Kampung Penadah Mobil Curian
Kasus seorang bos rental mobil yang tewas setelah dikeroyok massa di desa daerah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) memunculkan isu, terlebih di dunia maya terkait adanya kampung penadah mobil curian.
Terkait kabar tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto pun mengaku masih mendalami soal wilayah Pati yang diduga menjadi lokasi penadah mobil hasil curian.
"Nah itu memang ada informasi seperti itu. Tapi kita masih dalami terkait tentang informasi bahwa disana ada di sana kampung penadah," ucap Satake saat dihubungi, Selasa (11/6/2024).
Namun demikian, Satake mengimbau kepada masyarakat yang memang menjadi korban mobilnya dicuri lalu berada di Pati agar segera melapor ke aparat kepolisian.
"Intinya pihak polres dan polda akan melakukan pendalaman terkait informasi itu. Dan kita juga saat ini perlu juga laporan dari masyarakat supaya bisa ditindaklanjuti," tutur dia.
Â
Advertisement
Pemicu Tindakan Anarkis Warga Pati
Secara terpisah, Kasi Humas Polres Pati Ipda Muji Sutrisna memandang kalau kecenderungan masyarakat yang guyub. Alhasil ketika ada pancingan atau kegaduhan, akan segera ramai dikerumuni masyarakat.
"Kalau kami melihat Pati lebih kecenderung Pola Pikir dan karakter masyarakat daerah Sukolilo sekitarnya. Sekali teriak satu kampung keluar," ujarnya.
Sementara untuk tindakan kekerasan yang dilakukan warga, Muji mengakui faktor adanya kasus pidana tawuran yang masih tinggi. Kemungkinan menjadi pemicu dari tindakan anarkis masyarakat.
"Dan masih sering tawuran dengan menggunakan alat, saya lebih tahu itu, kalau penadah kendaraan bodong harus dilakukan sorve mendalam," sebutnya.