Liputan6.com, Jakarta Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati dengan aksi penanaman pohon dan bersih-bersih sampah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (30/6/2024).
Aksi yang diinisiasi PTPN 1 Regional 2 ini melibatkan sejumlah aktivis lingkungan dari berbagai lembaga serta masyarakat sekitar.
Baca Juga
Manager PTPN 1 Regional 2, Muhammad Reza PDP menjelaskan, aksi penanaman pohon dan bersih-bersih sampah ini, merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan Agrowisata Gunung Mas, yang sebelumnya telah membagikan bibit pohon kepada setiap pengunjung melalui program "Satu Tiket Satu Bibit Pohon".
Advertisement
"Kami mengajak lintas komunitas, muspika, warga setempat untuk bersama-sama merealisasikan kegiatan nyata. Ada dua titik kegiatan yang terselenggara, yang pertama di kawasan Gunung Mas 1 dan Gunung Mas 2, yang masuk kategori zona merah," ujar Reza kepada awak media.
Reza mengatakan pihaknya juga terus melaksanakan penghijauan dengan memberikan satu bibit pohon kepada pengunjung Agrowisata Gunung Mas. Pihaknya juga fokus dalam memulihkan fungsi lahan untuk penghijauan.
"Sejauh ini sudah 20.000 berbagai jenis pohon yang sudah kami tanam di area PTPN 1 Regional 2 atas kolaborasi kami dengan Puncak Ajip dan Kementerian Lingkungan Hidup," jelasnya.
Menurutnya PTPN 1 Regional 2 juga akan terus melakukan penghijauan di lahan-lahan kritis di Puncak Bogor, termasuk kembali menanam pohon teh di sejumlah titik. Hal itu dilakukan lantaran banyak lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) secara ilegal.
Â
Â
Tugas Semua Pihak
"Kawasan kami berbatasan dengan pemukiman penduduk, sehingga banyak dijumpai sampah rumah tangga dan TPS liar. Kami akan berkoordinasi dengan unsur muspika setempat untuk menentukan titik TPS yang layak, sehingga masyarakat tidak lagi membuang sampah ke area perkebunan," tandasnya.
Terkait banyaknya bangunan liar yang berdiri di area DAS area PTPN 1 Regional 2, menurutnya, menjaga lingkungan menjadi tugas semua pihak. Seharusnya, lahan HGU milik PTPN 1 Regional 2 tidak diperbolehkan adanya bangunan tanpa izin.
"Menjaga lingkungan terutama kawasan DAS memerlukan kepedulian dari semua pihak. Untuk itu, kami tanami pohon untuk mengantisipasi adanya pembangunan lagi. Kami berharap semua pihak bisa bersama-sama menjaga lingkungan," paparnya.
Sementara itu, turut terlibat penanaman pohon dan bersih-bersih sampah diantaranya Hutan Organik pimpinan Ibu Rosita, Jurnalis Fishing Indonesia (JFI), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Gunung Salak Organik (GSO) dan PWI Kabupaten Bogor. (Achmad Sudarno)
Advertisement