Cegah Bully, BPIP: Ideologi Pancasila Jadi Cara Wujudkan Masyarakat Inklusif

Prof Yudian menegaskan, Pancasila harus diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari dan menjadi dasar dari semua peraturan hukum di Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Jul 2024, 10:11 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 10:11 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi (Tim Humas BPIP)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi (Tim Humas BPIP)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, menilai, ideologi Pancasila dapat dilakukan sebagai advokasi pencegahan dan penanggulangan tindak perundungan atau Bully. Dia meyakini, jika hal itu berjalan baik maka bukan tidak mungkin menjadi upaya terwujudnya kelompok masyarakat inklusif.

“Pancasila adalah dasar negara yang tidak dapat diubah dan pentingnya mencegah perundungan bagi individu berkebutuhan khusus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” kata Prof Yudian melalui siaran pers diterima, Senin (8/7/2024).

Prof Yudian menegaskan, Pancasila harus diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari dan menjadi dasar dari semua peraturan hukum di Indonesia. Sesuai dengan slogan, 'Pancasila dalam tindakan' menjadi dasar dan landasan kehidupan berbangsa bernegara.

“Pancasila tidak hanya dihafal tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama bergotong royong mencegah dan menanggulangi perundungan terhadap saudara dan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” ajak pria lulusan Harvard Law School tersebut.

Prof Yudian meyakini, advokasi dengan ideologi Pancasila bertujuan memastikan nilai-nilai dari kelima sila tersebut terdistribusi dan terinternalisasi dalam semua aspek kehidupan berbangsa, termasuk kebijakan dan budaya masyarakat, untuk membentuk moralitas bangsa yang beradab.


Dukungan

Mendukung hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya mendukung upaya BPIP dalam Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila, juga pentingnya Pendidikan inklusif serta kebijakan anti perundungan di sekolah.

"Pendidikan memegang peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Kami bertekad untuk memastikan perlindungan dan kesempatan yang setara bagi semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Wahyu.

“Melalui kolaborasi dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat, Kami bertujuan menciptakan pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan membentuk generasi yang adil, beradab, dan berkeadilan,” imbuh Wahyu menandasi.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya