Hampir 3 Hari, Franciscus Masih Nangkring di Sutet Senen

Hampir 3 hari, Franciscus bertahan di puncak Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Apr 2013, 20:23 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2013, 20:23 WIB
naik-sutet130417c.jpg

Hampir 3 hari, Franciscus bertahan di puncak Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Pria asal NTT ini lantas jadi tontonan warga dan pengendara yang lalu lalang meski hujan deras melanda.

Dibalut kain hitam, Franciscus memilih bertahan di puncak Sutet. Sesekali dia melihat ke bawah dan melambaikan tangan kepada siapa pun yang ada di bawahnya. Warga yang kebetulan melintas bahkan sempat berhenti dan memerhatikan sejenak tingkah polah pria itu.

"Takut lihatnya. Dia ko berani ya. Apalagi sering hujan gini," kata Syamsul, pengendara motor yang berhenti melihat Franciscus, Rabu (17/4/2013).

Kekhawatiran juga dirasakan Ajeng, Pedagang minuman yang biasa berjualan di sekitaran Pasar Senen itu mengaku kasian dan khawatir dengan keadaan Franciscus di atas Sutet, walaupun dia tidak mengenal Franciscus sebelumnya.

"Enggak kenal sih. Cuma takut aja. Kasian di atas," ujarnya.

Franciscus naik menara Sutet Senen sejak Senin 15 April dini hari.Dia menuntut ganti rugi lahan seluas 5 hektar di Kelurahan Todabelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT yang tergusur proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan sudah datang ke Sutet kemarin untuk membujuk Franciscus turun. Tapi, bujukan itu tidak berhasil. Padahal, mantan Dirut PLN itu sudah menjelaskan tanah itu bukan tanggung jawab PLN. Tapi, PLN diserahkan lahan oleh Pemda NTT. Jadi PLN tidak tahu menahu permasalahan ini. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya