RS Citra Arafiq Kebakaran Genset, Dokter Lanjutkan Operasi Pasien Pakai Lampu Handphone

Kebakaran genset induk RS Citra Arafiq sempat melumpuhkan pelayanan di rumah sakit tersebut. Uniknya, saat kebakaran genset, terdapat pasien yang sedang menjalani operasi hingga dilanjutkan menggunakan lampu handphone.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 25 Jul 2024, 15:08 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 15:07 WIB
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran genset induk RS Citra Arafiq sempat melumpuhkan pelayanan di rumah sakit tersebut. Uniknya, saat kebakaran genset, terdapat pasien yang sedang menjalani operasi hingga dilanjutkan menggunakan lampu handphone.

Seperti yang dialami salah satu pasien, Bambang Irianto mengatakan, pada peristiwa kebakaran genset induk RS Citra Arafiq, dirinya sedang berada di ruang operasi. Kala itu, Bambang menjalani operasi di kaki karena terdapat benjolan.

“Saya sempat dibius setengah badan saat akan menjalani operasi hingga selesai operasi,” ujar Bambang, Kamis (25/7/2024).

Saat tindakan operasi, secara mengejutkan lampu padam dan suasana malam itu cukup mencekam. Selain lampu padam, Bambang sempat mendengar pasien lain yang teriak akibat lampu padam.

Begitupun dengan Bambang di ruang operasi, dokter dan perawat berusaha menyelesaikan tindakan dengan bantuan lampu handphone. Dikarenakan kondisi mendesak, tenaga medis tidak dapat menyelesaikan tindakan akhir yaitu menjahit luka.

“Semalam dokter pakai lampu HP, belum dijahit. Ada perawat lain tapi dia ke pasien lain di sebelah sedang teriak-teriak mau lahiran, perawat ke sana untuk mengontrol,” kenang Bambang.

Setelah menenangkan pasien lain, perawat tersebut ke ruangan dan membawa Bambang keluar. Bambang dievakuasi menggunakan tangga darurat dengan kondisi luka terbuka.

“Saya dibawa keluar lewat tangga darurat, dokternya balik lagi ke ibu yang mau melahirkan itu. Sampai dibawa saya lihat ramai ada ambulance, saya dibawa ke perumahan, lutut saya belum dijahit masih terbuka kemudian diplester supaya darah tidak bercucuran,” jelas Bambang.

Dari penglihatannya, Bambang dibawa tenaga medis ke sebuah perumahan yang berada di depan RS Citra Arafiq. Tindakan medis terus dilakukan kepada Bambang, perawat menutup lukanya dengan plester dan selang 15 menit kemudian, Bambang akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Brimob.

“Awalnya saya tidak panik, namun rasa cemas menyerang saat mendengar pasien lain histeris. Sekitar 15 menit saya dibawa ke RS Brimob bareng suster. Disini ditangani, perawat cekatan, saya dibawa ke ruang operasi, nyalain lampu dan dijahit. Dievakuasi dalam kondisi baru selesai, luka belum dijahit,” ungkap Bambang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasien Darurat Dipindah ke RS Bhayangkara Brimob

Sementara, Wakil Komandan Korp Brimob, Irjen Pol Ramdani Hidayat mengatakan, RS Bhayangkara Brimob telah menerima pasien semalam terdiri dari berbagai macam kondisi. Kondisi pasien yang diterima mulai dari pasien dengan kondisi luka setelah operasi hingga pasien kanker dan hendak melahirkan.

“Ada yang masih operasi luka terbuka langsung kita evakuasi karena listrik mati semua. Ada yang melahirkan sudah mau lahiran juga seperti itu. Dari 25 akhirnya, empat kita rujuk kembali karena peralatan kita tidak ada. Kemarin ada yang kanker otak, semalam saya tanya langsung Karumkit, memang kita nggak punya MRI. Kemudian ada yang cuci darah, kita juga belum ada alatnya. Ada yang prematur, karena ruang rawat bayi juga full. Kemudian yang satu lagi paru-paru, kita kembalikan ke RS tersebut, kalau tidak salah ke Sawangan,” ujar Ramdani. 

RS Bhayangkara Brimob memastikan seluruh pasien tertangani dengan baik dan sudah mendapat ruangan perawatan. Tidak ada pasien yang di velbed. Tim dokter pun dikerahkan full.

“Alhamdulillah RS kita semua siap. Semalam akhirnya kita cek ruangan, pagi tadi jam 7 sudah cek masuk ke ruangan. Kita turunkan semua dokter. Semalam hanya dokter piket. Hari ini kita panggil semua baik yang tinggal dalam asrama dan luar. Dokter umum, spesialis kita minta datang. Dokter yang ada di kita semua dan spesialis kita datangkan semua, termasuk dokter bedah,” pungkas Ramdani. 


Manajemen RS Citra Arafiq Duga Kebakaran Genset Induk Karena Puntung Rokok

Manajemen Rumah Sakit (RS) Citra Arafiq, Kota Depok, Jawa Barat bergerak cepat melakukan penanganan instalansi listrik yang terbakar pada genset induk. Manajemen menduga kebakaran genset induk ini disebabkan puntung rokok.

Komisaris Utama RS Citra Arafiq, Fahd El Fouz A Rafiq mengatakan, kebakaran di rumah sakit tidak terjadi pada gedung utama pelayanan. Fahd menyebutkan kebakaran terjadi pada genset yang berada di luar gedung utama.

"Ini di luar gedung utama, jauh gedungnya di sini, akibat ada orang merokok merokok di depan area sini (genset), akibatnya terkena percikan ke genset," ujar Fahd kepada Liputan6.com di RS Citra Arafiq, Depok, Kamis (25/7/2024) dini hari.

Fahd menjelaskan, kebakaran genset tidak berkaitan dengan gedung rumah sakit yang menjadi pelayanan kesehatan. Sejumlah pasien yang sedang menjalani penanganan kesehatan telah dievakuasi atau dirujuk ke RS Citra Arafiq Sawangan dan RS Brimob, Depok.

"Total ada 50 sampai 60 pasien, pasien dirujuk ke RS Citra Arafiq Sawangan dan RS Brimob," jelas Fahd.

Saat ini, kondisi pasien telah tertangani dikarenakan RS Citra Arafiq merupakan rumah sakit tipe C dan bukan tipe B. Fahd menilai, pasien yang ditangani di rumah sakitnya bukan pasien yang dalam kondisi bahaya.

"Kita rumah sakit tipe C bukan yang terlalu gawat, kalau tipe B, bahaya, Alhamdulillah tidak ada korban apapun," ucap Fahd.

 


Polisi Usut Dugaan Penyebab Kebakaran dari Puntung Rokok

Fahd memastikan penanganan instalansi kelistrikan di bagian genset dapat segera diselesaikan dan rumah sakit dapat beroperasi kembali. Menurutnya, pemadaman listrik dilakukan pihak rumah sakit bukan dari pihak PLN.

"Tiang listrik ini yang mematikan kita bukan PLN, yang mematikan listrik ini bukan kebakaran tetapi kita yang mematikan," terang Fahd.

Fahd menuturkan, pemutusan aliran listrik dilakukan dalam rangka pencegahan saat memperbaiki instalasi. Setelah selesai, listrik akan disuplai kembali oleh PLN. "Makanya mekanisme aturannya kita jalani dengan baik, sudah sesuai dengan aturan," tutur Fahd.

Sementara, Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana mengatakan, pihaknya akan mendalami penyebab kebakaran di bagian genset RS Citra Arafiq. Diduga kebakaran genset akibat puntung rokok yang berada di sekitar area genset rumah sakit.

"Kita akan dalami, kita cek terlebih dahulu," ucap Arya.


8 Unit Damkar Diterjunkan

Sebelumnya, Kasie Penyelamatan DPKP Depok Tessy Haryati membenarkan terbakarnya ruang genset di RS Citra Arafiq. DPKP Kota Depok berusaha memadamkan api yang berada di ruang genset untuk mencegah api menyebar ke area rumah sakit.

"(Objek terbakar) ruang trafo genset," ujar Tessy.

Tessy menuturkan, perawat dan manajemen sudah melakukan evakuasi pasien ke tempat aman dan tabung oksigen pun telah disiapkan.

"Sedang menunggu teknisi PLN untuk dinyatakan aman dan dilokalisir ruang yang bisa dinyalakan listriknya. Untuk memadamkan ruang genset RS Citra Arafiq, Damkar Depok menerjunkan 8 unit armada PTO dibantu 1 unit dari Jakarta Selatan.Saat ini (api) sudah berhasil dilokalisir, gedung utama tidak terkena," tutur Tessy.

Infografis Kebakaran dan Ledakan Gudang Peluru Bekasi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kebakaran dan Ledakan Gudang Peluru Bekasi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya