Liputan6.com, Nyeri County - Musibah kebakaran melanda sebuah asrama sekolah di Kenya. Menewaskan sejumlah murid yang berada di dalamnya.
"Setidaknya 17 siswa tewas sementara 13 lainnya menderita luka bakar serius setelah kebakaran di sekolah asrama di Kenya bagian tengah," kata polisi seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga
Jumlah korban tewas dapat meningkat, polisi memperingatkan pada hari Jumat (6/9), menyusul bencana di Sekolah Dasar Hillside Endarasha di Nyeri County, karena para korban dirawat di rumah sakit.
Advertisement
Identitas dan usia para korban belum diketahui, tetapi sebagian besar digambarkan sebagai anak-anak.
Sekolah dasar tersebut menampung sekitar 800 siswa, berusia antara lima dan 12 tahun.
Penyebab kebakaran pada Kamis (5/9) malam sedang diselidiki, kata juru bicara polisi Resila Onyango, seraya menambahkan bahwa "tindakan yang diperlukan" akan diambil.
"Jasad-jasad yang ditemukan di tempat kejadian terbakar hingga tidak dapat dikenali lagi," kata Onyango kepada kantor berita AFP.
Dalam siaran di radio Hot 96 FM Kenya, Onyango mengatakan tim pemerintah berada di lapangan untuk menilai tingkat kerusakan.
Presiden William Ruto menyebut berita itu "menghancurkan" dan mengatakan tindakan akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab.
"Saya menginstruksikan otoritas terkait untuk menyelidiki insiden mengerikan ini secara menyeluruh. Mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban," tulis Presiden William Ruto di platform media sosial X.
Wakil Ruto, Rigathi Gachagua, mendesak administrator sekolah untuk memastikan bahwa pedoman keselamatan yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan untuk sekolah asrama diikuti.
Insiden Tragis
Palang Merah Kenya, yang menggambarkan kebakaran itu sebagai "insiden tragis", mengatakan sedikitnya 11 anak yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Umum Provinsi Nyeri.
Dalam sebuah pernyataan di X, dikatakan bahwa tempat kejadian ditutup oleh polisi.
"Palang Merah Kenya menyediakan layanan dukungan psikososial kepada para murid, guru, dan keluarga yang terkena dampak dan telah mendirikan meja pelacakan di sekolah tersebut."
Adapun sekolah yang terdampak kebakaran tersebut terletak sekitar 170 km (106 mil) di utara ibu kota, Nairobi.
Kebakaran sekolah merupakan hal yang umum terjadi di sekolah berasrama Kenya, tempat banyak siswa tinggal karena orang tua percaya bahwa sekolah tersebut memberi mereka lebih banyak waktu untuk belajar dan mencegah perjalanan jauh.
Pada tahun 2016, sembilan siswa tewas dalam kebakaran di sekolah menengah khusus perempuan di lingkungan Kibera, Nairobi.
Setahun kemudian, 10 siswa sekolah menengah tewas dalam kebakaran sekolah di Nairobi.
Pada tahun 2001, 58 siswa tewas dalam kebakaran asrama di Sekolah Menengah Kyanguli di luar Nairobi.
Advertisement