Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (39/7/2024).
Dia rencana akan diperiksa Bareskrim Polri dalam rangka memberikan keterangan terkait dengan pernyataannya menyebut bandar judi online berinisial T yang kebal hukum.
Baca Juga
Terkait hal ini, Anggota Komisi XI DPR Fauzi Amro mendukung Langkah Benny, terlebih hal tersebut akan disampaikan ke Bareskrim Polri.
Advertisement
"Saya setuju dengan sikap Benny. Kalau dipanggil Bareskrim, ya kami mensuport. Karena sumber utamanya dari Benny," kata dia usai menghadiri seminar nasional bertajuk 'Melawan Ancaman Judi Online dan Pinjol Ilegal' di IPB, Bogor, Senin (29/7/2024).
Meski demikian, Fauzi berharap Benny Rhamdani mengungkap sosok berinisial T tersebut, terlebih ini menyangkut dengan judi online.
"Saya berharap saudara Benny juga harus gentleman menyebutkan nama T itu. Inisial T itu kita tidak tahu juga kan, apakah Taufik, tahu, tempe gitu," kata dia.
Diketahui, Benny datang ke Bareskrim Polri lantaran pernyataannya menyebut bandar judi online berinisial T yang kebal hukum.
"Nantilah, saya kasih keterangan nanti kan di dalam. Nanti saya berikan keterangan pers lagi," ujar Benny Rhamdani di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).
Benny enggan merinci lebih jauh alat bukti yang disiapkannya untuk menguatkan keterangannya soal sosok inisial T di hadapan penyidik. Hanya saja, pekerja migran di Kamboja disebutnya cukup banyak terlibat dengan bandar judi online tersebut.
"Nanti dikembangkan oleh penegak hukum. Tugas penegak hukum," kata Benny.
Benny Klarifikasi soal Sosok Inisial T, Bandar Besar Judi Online yang Kebal Hukum
Sebelumnya, Kepala BP2MI, Benny Ramdhani mengklarifikasi perihal pernyataannya soal sosok T menjadi pengendali judi online dari Indonesia. Menurut dia, ada kesalahpahaman dalam pemberitaannya.
Benny menjelaskan dalam pernyataannya tidak hanya fokus pada judi online yang ada di Kamboja saja, tapi juga meliputi kasus scamminng online.
"Di mana penempatan ilegal ke Kamboja itu kan kerja di judi online dan scamming online. Nah itu yang dalam beberapa pemberitaan jadi hilang, kok semua jadi fokus ke judi online," kata Benny saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/7/2024).
"Padahal yang saya sampaikan kaitan dengan penempatan ilegal itu adalah judi online di Kamboja," sambung dia.
Menurutnya, langkah pencegahan baik dalam kasus judi online ataupun kasus scamming ilegal ke Kamboja. Namun dia masih tetap membenarkan perihal sosok inisial T yang diduga pengendali judi online di Indonesia.
"Waktu itu saya lontarkan mudah kok ya untuk mencegah penempatan ilegal ke Kamboja. Ya tangkap aja, proses hukum, kepada inisial T, gitu kan yang diduga inisial T pengendali bisnis judi online," lugas Benny Rhamdani.
Advertisement
Selain T, Ada 5 Bandar Besar Judi Lainnya
Benny Rhamdani mengaku akan menjabarkan semuanya terkait dengan bandar judi online yang ternyata ada beberapa nama, selain inisial T yang terlibat.
Pernyataan itu akan disampaikan kepada aparat penegak hukum saat memenuhi undangan klarifikasi oleh Mabes Polri, Senin (29/7/2024) besok.
"Iyalah betul-betul (akan dijelaskan) dan kalau bicara inisial, saya tidak hanya menyebut T loh," kata Benny Rhamdani dikutip Minggu (28/7/2024).
Sebab, Benny meluruskan dalam berbagai kesempatan, dia tidak hanya fokus dengan inisial T. Bahkan ada lima nama bandar lain yang ada di Singapura telah dia Singgung.
Namun sayangnya, demi penjelasan ke aparat penegak hukum, Benny enggan untuk membocorkan inisial dari lima nama lain yang diduga terlibat sebagai bandar judi.
"Dalam berbagai kasus penempatan ilegal, termasuk di depan presiden saya sampaikan beberapa nama," ungkap dia.
"Misalnya dengan inisial yang diduga terlibat jadi bandar penempatan ke Singapura itu ada 5 nama. Dengan inisial saya sampaikan juga, kenapa kok ini jadi ributnya inisial T," sambung dia.
Maka dari itu, Benny akan menjelaskan soal nama-nama lain sesuai pernyataan saat menghadiri rapat terbatas dalam rangka pencegahan kasus judi online ataupun kasus scamming ilegal.
"Kalau bukti-bukti ya, tentunya saya hanya akan menyampaikan peristiwa yang terjadi dalam rapat terbatas itu saja. Kalau misalnya T itu siapa, kan ditanya T siapa latar belakangnya apa, itu bukan tugas saya lah, tugas penegak hukum," sebutnya.