Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Mengantisipasi hal tersebut, mahasiswa Universitas Mercu Buana yang mengambil mata kuliah Kuliah Peduli Negeri (KPN) menyelenggarakan penyuluhan di SMAN 19 Jakarta dengan tema "Mengintegrasikan AI (Artificial Intelligence) ke dalam Proses Belajar: Penggunaan ChatGPT yang Bijak".
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (14/11/2024) ini bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi AI secara positif dan bertanggung jawab dalam dunia pendidikan.
Advertisement
Baca Juga
Dalam acara ini, siswa-siswi kelas 11-4 IPS SMAN 19 Jakarta diperkenalkan dengan ChatGPT sebagai alat yang dapat membantu mereka dalam proses belajar. Mahasiswa sebagai pemateri menjelaskan bagaimana menggunakan ChatGPT dengan bijak untuk menyusun tugas, mengerjakan soal, dan meningkatkan pemahaman materi, dengan harapan agar siswa dapat memanfaatkan teknologi AI secara maksimal tanpa mengurangi kemampuan berpikir kritis mereka.
Advertisement
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua panitia dan dilanjutkan dengan sesi ice breaking yang penuh semangat. Suasana yang cair membuat siswa-siswi semakin antusias untuk mengikuti materi yang akan disampaikan dalam waktu satu jam ke depan.
Para pemateri terdiri dari Nafius Sholehah Muklis Salma (Manfaat ChatGPT), Faizah Ulfa (Pengenalan ChatGPT), Windi Wahyuni (Efisiensi dan Etika Penggunaan ChatGPT ), Febysia Helena Sentosa (Praktek Penerapan ChatGPT) dan Mira Monalisa (Studi kasus ChatGPT).
"Dengan pendekatan interaktif, mahasiswa Universitas Mercu Buana juga memaparkan studi kasus penggunaan ChatGPT dalam konteks akademik. Siswa diberikan contoh konkret bagaimana alat ini bisa digunakan untuk menyusun kerangka tugas, melakukan riset awal, dan mencari inspirasi. Pemateri juga menekankan pentingnya batasan dalam penggunaan AI agar siswa tidak terlalu bergantung pada teknologi dalam menyelesaikan tugas mereka," kata Nafius Sholehah, Ketua Pelaksana KPN.
Antusiasme siswa terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait cara memanfaatkan ChatGPT dalam berbagai mata pelajaran. Para mahasiswa pun menanggapi dengan memberikan penjelasan yang mendalam, membantu siswa memahami cara penggunaan ChatGPT yang efektif dan etis.
"Kami berharap siswa dapat memahami pentingnya penggunaan AI yang bertanggung jawab. ChatGPT dapat menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan benar, namun siswa juga harus tetap mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis mereka," harap Siti Khumaeroh Fikriyah, salah satu guru di SMAN 19 Jakarta.
Bagian dari Komitmen UMB
Selain penyuluhan, mahasiswa Universitas Mercu Buana juga menyediakan Google Form untuk mendapatkan umpan balik dari peserta.
"Secara pribadi, saya mengetahui banyak kegunaan ChatGPT, namun kita harus berhati-hati agar tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi dan tetap menggunakan akal kita untuk berpikir lebih jauh," tulis salah satu Mahasisa UMB.
Penyuluhan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Mercu Buana untuk mendukung pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan digital generasi muda Indonesia. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di sekolah-sekolah lainnya sebagai upaya bersama untuk mempersiapkan generasi penerus yang cerdas dan siap menghadapi perkembangan teknologi.
Advertisement