'Jaring Asmara', Gagasan Baru Pramono-Rano dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat Jakarta, Apa Itu?

Pramono Anung dan Rano Karno yang akan menyerap aspirasi masyarakat melalui 'Jaring Asmara'. Aspirasi mendesak dari warga akan diwujudkan menjadi program kerja jika terpilih nanti.

oleh Wuri Anggarini pada 20 Okt 2024, 19:25 WIB
Diperbarui 20 Okt 2024, 19:28 WIB
'Jaring Asmara', Gagasan Baru Pramono-Rano dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat Jakarta, Apa Itu?
Paslon nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno memberikan keterangan pers usai debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai gagasan terkait pembangunan Jakarta terus disampaikan oleh para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Salah satunya yang dibeberkan oleh pasangan nomor urut 3 dalam Pemilihan Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Pramono Anung dan Rano Karno yang akan menyerap aspirasi masyarakat melalui 'Jaring Asmara'. Apa itu?

"Jadi, 'Jaring Asmara' adalah cara baru menyerap aspirasi masyarakat melalui 'surat cinta' yang emosional dan sentimentil, menghadirkan nuansa kampanye yang lebih membumi dan menyentuh," kata Rano Karno di Jakarta, Sabtu (19/10/2024).

Ratusan ‘Surat Cinta’ Ditampung Lewat Program Ini

Gagasan ini mendapatkan sambutan penuh antusias dari warga. Terbukti dari adanya ratusan surat dari warga yang diserap lewat 'Jaring Asmara'. Surat cinta dari warga yang ditujukan untuk Pramono-Rano ini menjadi program yang sesuai keinginan warga di wilayahnya masing-masing.

‘Jaring Asmara’ kepanjangan dari kata ‘menjaring aspirasi masyarakat Jakarta’. Rano menilai, metode ini sebagai kewajiban dirinya kepada warga untuk menyediakan media aspirasi.

‘Surat cinta’ dari warga itu berfungsi sebagai media dengan membawa nuansa sentimental yang menyentuh hati. Metode kampanye ini juga membuktikan dirinya bersama Pramono melakukan kampanye langsung ke lapangan.

"Bentuk 'engagement'-nya yang emosional dalam membangun hubungan lebih personal dengan masyarakat. Sehingga ini lebih membumi, menghubungkan aspirasi warga secara lebih mendalam dan realistis," kata Rano.

Ia juga menyebutkan bahwa 'Jaring Asmara' menjadi alat bagi Pramono-Rano mengukur aspirasi di satu wilayah setempat. Maka dari itu, pasangan calon ini bertekad untuk memperjuangkan aspirasi mendesak bagi warga jika nantinya menang dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Jadi Program Pramono dan Rano Saat Terpilih Nanti

Teknis dari program ini sendiri adalah masyarakat menuliskan catatan berupa curahan masalah dan aspirasinya dalam bentuk 'surat cinta' kepada Pramono dan Rano yang mencakup juga unsur emosional masyarakat.

Nantinya, catatan aspirasi ini dimasukkan lalu diwujudkan menjadi satu program yang akan dijalankan Pramono dan Rano saat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pada 5 tahun ke depan.

"Sehingga upaya ini membuat masyarakat merasa terlibat dan berpartisipasi dalam program yang akan kita buat," kata Rano.

‘Jaring Asmara’ ini sekaligus menjadi bahan evaluasi daerah setempat yang telah dikunjungi Pramono dan Rano. Kemudian, metode ini juga menjadi acuan dalam menilai dan memastikan program yang dijalankan di daerah itu sesuai dengan harapan, keinginan dan kebutuhan masyarakat setempat.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta telah merilis rekap kampanye Pilkada DKI Jakarta 2024. Dalam rilis tersebut, Pramono Anung-Rano Karno unggul dalam melakukan kampanye tatap muka dengan masyarakat dibandingkan pasangan calon lainnya.

Rekap yang berisi data tatap muka para paslon dalam Pilkada Jakarta itu merupakan data periode 25 September hingga 9 Oktober 2024. Paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) melakukan kampanye tatap muka sebanyak 22 kali pertemuan.

Lalu, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana melakukan kampanye tatap muka 14 kali. Sedangkan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menembus rekor terbanyak dengan melakukan kampanye tatap muka sebanyak 32 kali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya