Usai Uji Coba PKG, Dinkes Depok Temukan Sejumlah Catatan Evaluasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Mary Liziawati membenarkan telah melakukan uji coba PKG di UPTD Puskesmas Beji. Hasilnya, terdapat beberapa poin yang perlu dilakukan perbaikan sebagai evaluasi kedepannya.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 15 Jan 2025, 05:05 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 05:05 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati saat ditemui di ruang kerjanya, Balai Kota Depok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati saat ditemui di ruang kerjanya, Balai Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah melakukan uji coba Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di UPTD Puskesmas Beji. Hasil dari uji coba tersebut terdapat sejumlah catatan yang dapat dijadikan bahan evaluasi sebelum kick off PKG serentak di Kota Depok.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Mary Liziawati membenarkan telah melakukan uji coba PKG di UPTD Puskesmas Beji. Hasilnya, terdapat beberapa poin yang perlu dilakukan perbaikan sebagai evaluasi kedepannya.

“Tadi yang perlu diperbaiki dari alurnya ya, tadi satu orang bisa dua jam,” ujar Mary saat ditemui Liputan6.com, Selasa (14/1/2024).

Mary menjelaskan, proses pelaksanaan PKG pada petunjuk teknisnya akan ditetapkan Kementerian Kesehatan. Selain itu, telah dilakukan pembuatan draf untuk dilakukan perbaikan dan penambahan.

“Waktu lama pelayanan untuk satu orang yang akan melakukan PKG ini kita hitung, beserta catatan pelaporannya,” jelas Mary.

UPTD Puskesmas Beji melakukan uji coba PKG berupa skrining kesehatan penyakit tidak menular. Nantinya pada pelaksanaan PKG akan ada pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, dan pemeriksaan lainnya.

“Ini sambil berjalan (persiapannya). Kita sudah diminta membuat proposal yang kita tujukan ke Kementerian Kesehatan, alat kesehatan maupun bahan habis pakai apa saja yang dibutuhkan selama proses program PKG,” terang Mary.

Program PKG tidak mesti ditujukan kepada masyarakat yang sakit, program tersebut ditujukan kepada masyarakat yang sehat. Apabila masyarakat mengalami gangguan kesehatan dapat dilakukan penanganan di Poli Klinik.

“Jadi (program PKG) kayak medical check up, layanannya ada di Puskesmas,” ucap Mary.

Dinkes Kota Depok belum mengetahui secara pasti evaluasi yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan terhadap program PKG. Selain itu, Dinkes Kota Depok belum mendapatkan informasi kembali terkait adanya uji coba kembali ke depannya.

“Saya belum tahu lagi apakah nanti Kemenkes akan apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diuji coba lagi, kita belum tahu, belum ada info. Atau mungkin ada uji coba di puskesmas lainnya untuk melihat kesiapan seperti apa,” kata Mary.

 

 

Masyarakat yang Berulang Tahun Bisa Ikut PKG

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati saat ditemui di ruang kerjanya, Balai Kota Depok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati saat ditemui di ruang kerjanya, Balai Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Mary mengungkapkan, pada pelaksanaan PKG di Februari nanti, masyarakat yang berulang tahun pada Januari tetap dapat mengikuti PKG pada Februari dan Maret. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan pada pemeriksaan kesehatan.

“Ini kan sangat memakan waktu, makanya kita uji coba disitu tes kebugaran tidak harus dilaksanakan di Puskesmas, mungkin ada momen lainnya, namun listnya ada,” ungkap Mary

Mary menilai, apabila program PKG telah berjalan diperkirakan dalam sehari melayani 170 sampai 180 masyarakat. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penduduk Kota Depok mencapai 2,1 juta jiwa tersebar di 38 Puskesmas.

“Kalau (masyarakat) punya asuransi di rumah sakit, ya silahkan gak harus ke puskesmas,” tutur Mary.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto membuat program pemeriksaan kesehatan atau medical check up gratis bagi masyarakat yang sedang berulang tahun. Program ini akan digelar secara bertahap mulai Februari 2025.

"Program akan dimulai sekitar Februari 2025 dan mereka yang berulang tahun di tahun 202. Mereka yang masuk dalam penerima layanan dan berulang tahun di awal tahun 2025 ,berhak mendapat kado ulang tahun dari Presiden Prabowo," kata Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi dikutip dari siaran pers, Jumat (3/11/2025).

 

Siapkan Anggaran Rp4,7 Triliun

Dia menyampaikan Prabowo menyiapkan anggaran mencapai Rp4,7 triliun untuk program pemeriksaan kesehatan gratis. Program ini menargetkan 60 juta masyarakat dan diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program hingga 2029.

"Presiden Prabowo sadar betul bahwa UUD 1945 pasal 28H menjamin hak setiap rakyat Indonesia untuk sehat dan mendapatkan layanan kesehatan, sementara pasal 34 UUD 1945 mewajibkan negara untuk memenuhi hak tersebut," jelas Dedek.

Dia menjelaskan masyarakat yang memanfaatkan program tersebut dapat mendatangi Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya. Masyarakat hanya perlu menunjukkan kartu identitas (KTP) untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap secara gratis.

"Mudah caranya dan nilainya tidak sedikit apabila dibayar dengan kantong pribadi. Dapatkan hak, pertahankan pola hidup sehat agar tetap produktif dan makin sejahtera, demi masa depan keluarga dan bangsa," jelas Dedek.

Menurut Dedek, Prabowo menekankan pentingnya pencegahan penyakit dan skrining kesehatan gratis untuk mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan penyakit tidak menular lainnya.

Prabowo, lanjut dia, bertekad menyelamatkan masyarakat ribuan nyawa masyarakat yang tiap tahun meninggal akibat jantung, stroke, dan diabetes.

"Skrining Kesehatan, cek kesehatan gratis, untuk semua anggota masyarakat di semua siklus hidup karena presiden ingin masyarakat Indonesia tetap sehat. Cara pandang presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif,preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," tutur Dedek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya