Pemuda Pancasila dan Ormas GRIB Jaya Sepakat Bersatu Tak Ada Konflik Lagi, Usai Insiden di Blora

Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno menginstruksikan agar kader PP untuk tidak terprovokasi oleh masalah-masalah yang berkembang yang dimulai di daerah Blora, Jawa Tengah (Jateng).

oleh Tim News diperbarui 16 Jan 2025, 00:15 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 18:45 WIB
Data Bansos di Blora
Pemerintah secara serentak menyalurkan bantuan untuk warga terdampak Covid-19, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno menginstruksikan agar kader PP untuk tidak terprovokasi oleh masalah-masalah yang berkembang yang dimulai di daerah Blora, Jawa Tengah (Jateng).

"Di daerah Blora terdapat kesalahpahaman yang sudah diselesaikan dengan baik. Dan saya dengar masih ada masalah-masalah yang berlanjut di Jawa Barat, khususnya di Bandung. Saya ingatkan, kita adalah ormas-ormas yang saling mendukung, menjadi mitra pemerintah untuk memajukan rakyat bangsa Indonesia," ujar Japto melalui keterangan tertulis, Rabu (15/1/2025).

Untuk itu, dirinya menegaskan, tidak mau lagi mendengar adanya konflik-konflik atau bentrokan-bentrokan. Japto mengaku tidak setuju dan tidak rela ada anggota PP melukai orang lain ataupun anggota PP dilukai oleh orang lain.

"Marilah kita bersatu bersama-sama bergabung, bekerja sama. Saya adalah sahabat dari saudara Hercules dan beliau sebagai pemimpin GRIB Jaya pola pikir yang sama dengan saya yaitu membantu anggotanya untuk mendapat kehidupan yang lebih baik, pekerjaan yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik," ucap dia.

Menurut Japto, pihaknya berencana akan mengajak GRIB Jaya dan Pemuda Pancasila untuk saling berkenalan, sehingga kedepan tidak ada lagi persoalan-persoalan daerah.

"Karena tak kenal maka tak sayang, dan mereka pimpinan Provinsi bisa kembali ke daerah nya memimpin anggotanya, saling mengenalkan bersama-sama bekerjasama untuk membantu bangsa," tutup dia.

 

Hanya Kesalahpahaman

Bentrok Ormas
Bentrok Pemuda Pancasila dengan Ormas GRIB Jaya pecah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin) ... Selengkapnya

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB Jaya) Hercules Rosario Marshal. Dia menegaskan, kejadian di Blora hanyalah kesalahpahaman dan persoalan tersebut telah diselesaikan dengan baik.

"Saya perintahkan kepada seluruh jajaran GRIB Jaya se-Indonesia untuk tidak terprovokasi. Tidak ada pergerakan atau tidak ada tindakan yang memperkeruh suasana atau mengganggu keamanan," ucap Hercules.

Dia juga berpesan agar tidak ada lagi konflik atau bentrokan sesama ormas, baik itu dengan Pemuda Pancasila maupun ormas lainnya. Selain itu, kata Hercules, juga bersama-sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk NKRI.

"Tidak boleh lagi konflik sesama ormas, mari kita hidup berdampingan, jaga persatuan kesatuan NKRI sebagai anak bangsa," pungkasnya.

Kedua pimpinan ormas ini sepakat untuk mengutamakan perdamaian, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta menjadi teladan dalam merawat keutuhan bangsa.

Di samping itu dua ormas yakni MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Blora dan DPC GRIB Kabupaten Blora sudah sepakat berdamai dan menghentikan bentrokan.

Kesepakatan damai yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan damai MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Blora dan DPC GRIB Kabupaten Blora tersebut dimediasi bersama Forkompimda.

 

Happy Ending Bentrok Pemuda Pancasila dan Ormas GRIB Jaya di Blora

Bentrok Ormas
Bentrokan berdarah antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, yang terjadi di Kabupaten Blora pada Selasa (14/1/2025), akhirnya berujung damai. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)... Selengkapnya

Sebelumnya, bentrokan berdarah antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, yang terjadi di Kabupaten Blora pada Selasa 14 Januari 2025, akhirnya berujung damai.

Kesepakatan damai berlangsung di Pendopo Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Rabu (15/1/2025). Bupati Blora, Arief Rohman bersama jajaran Forkopimda Blora, dan Ketua DPRD Blora yang menginisiasi perdamaian kedua belah pihak yang sempat bentrok tersebut.

Sebelumnya, kedua ormas tersebut terlibat bentrok di Blora dengan dua titik lokasi, yakni di perempatan Karangjati Blora, tepatnya di depan markas Pemuda Pancasila, dan di Jalan Raya Ngawen-Kunduran, Desa Klokah, Kecamatan Kunduran.

Dalam insiden tersebut, kedua belah pihak mengalami luka-luka, beberapa di antaranya mengalami cedera parah.

Bupati Blora Arief Rohman, atau yang akrab disapa Gus Arief menyayangkan terjadinya insiden tersebut.

Arief kemudian memanggil Ketua ormas Pemuda Pancasila Blora, Munaji, dan Ketua ormas GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, untuk menandatangani pernyataan damai yang disaksikan banyak pihak.

"Kita prihatin dan menyesalkan kejadian kemarin. Kami ingin Blora tetap aman dan kondusif, oleh karena itu pada kesempatan ini kita menyaksikan Pemuda Pancasila dan GRIB berdamai," ujar Gus Arief.

 

Berakhir Damai

Bupati alumni santri Ponpes Khozinatul Ulum Blora ini menambahkan bahwa pada kesempatan ini, kedua ormas tersebut sepakat untuk menandatangani surat pernyataan perdamaian.

Ketua ormas Pemuda Pancasila Blora, Munaji yang akrab disapa Mbah Mun menegaskan, pihaknya siap untuk berdamai dengan GRIB Jaya Blora.

"Salam Pancasila, saya Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Blora. Kejadian kemarin adalah yang pertama dan terakhir. Mulai hari ini, kami dari Pemuda Pancasila siap menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Blora. Kami mohon maaf atas kejadian tersebut," kata Mbah Mun.

Sementara itu, Ketua ormas GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, menyambut baik niatan baik dari Munaji untuk bekerja sama menjaga kondusifitas di Kabupaten Blora.

"Saya menyambut baik etika baik Pak Mun sebagai Ketua Pemuda Pancasila. Terima kasih atas kerjasama yang baik. Mari kita ciptakan Kabupaten Blora yang sejuk, indah, dan damai," ujar Sugiyanto.

Bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila dan ormas GRIB Jaya dipicu oleh pernyataan Mbah Mun, yang sebelumnya menyatakan ketidaksukaannya terhadap keberadaan ormas GRIB Jaya di Blora.

Mbah Mun juga menyebutkan bahwa ormas GRIB Jaya masih dianggap ilegal dan anggotanya dinilai meresahkan masyarakat.

Sebagai respons terhadap pernyataan tersebut, ormas GRIB Jaya mengerahkan ratusan massa dari berbagai daerah dan berkumpul di Alun-alun Blora yang kemudian berujung pada bentrokan antara kedua ormas tersebut.

Infografis 6 Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya