Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria inisial BH (45) tewas usai menjadi korban penembakan orang tak dikenal di kawasan Jalan Mawar, Kota Bogor, Senin (3/2/2025).
"Korban meninggal dunia di RSUD Kota Bogor, karena luka tembak," kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus.
Advertisement
Baca Juga
Korban ditembak di kawasan Jalan Mawar, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sekitar pukul 01.00 WIB. Korban tewas merupakan warga setempat.
Advertisement
Menurutnya, keluarga korban telah membuat laporan ke Polresta Bogor Kota. Saat ini, pihak kepolisian akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban guna penyelidikan lebih lanjut.
"Masih mau dilakukan autopsi. Untuk pelaku masih dalam lidik," terang Eko.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke IGD RSUD Kota Bogor.
"Kami akan melaksanakan autopsi di RS Ciawi," kata Aji.
Aji menegaskan bahwa Polresta Bogor Kota berkomitmen untuk menindak segala bentuk premanisme.
Rekonstruksi Kasus Penembakan Bos Rental di Tangerang, 36 Adegan Diperagakan
Sementara itu, Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) telah menyelesaikan 36 adegan dalam rekonstruksi kasus penembakan bos rental di Rest Area Km 45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1/2025) dini hari.
Salah satu anggota penyidik Puspomal di Tangerang, menyatakan bahwa seluruh rangkaian rekonstruksi di satu tempat kejadian perkara (TKP) telah selesai dilakukan, dengan melibatkan 36 adegan yang terkait dengan kasus tersebut.
Dalam proses rekonstruksi itu, tiga tersangka diperankan langsung tanpa menggunakan pemeran pengganti.
"Rangkaian rekonstruksi sudah berakhir, kami ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung kegiatan ini dengan lancar," ujarnya, dilansir dari Antara.
Rekonstruksi menghadirkan seluruh saksi serta tiga pelaku yang merupakan oknum anggota TNI AL, yaitu AA, RH, dan BA. Proses ini dilakukan untuk mencocokkan fakta di lapangan dengan keterangan yang diberikan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan.
"Dimulai dengan reka adegan sesuai fakta lapangan secara real, pelaku dihadirkan di hadapan para saksi dengan mencontohkan apa yang dilakukan pada saat kejadian berlangsung," katanya lagi.
Sementara, rekonstruksi yang diperagakan menampilkan reka adegan dengan posisi pelaku menodongkan senjata api dan memberi tembakan peringatan sebelum menjatuhkan korbannya.
Tahapan tersebut, dilakukan pada sub 3. Pada titik itu, saksi beserta korban sedang menahan satu orang dari oknum anggota TNI AL.
Berselang insiden itu, kemudian pada sub 3 dengan adegan ke 9 pelaku menembak korban. Selanjutnya berlari ke dalam mobil Daihatsu jenis Sigra untuk melarikan diri.
Â
Advertisement
Pemeriksaan Saksi Saksi
Sebelum penembakan, tahapan rekonstruksi yang digelar oleh Polisi Militer Angkatan Laut itu telah melaksanakan adegan di titik pertama penghadangan di depan Indomaret Rest Area Km 45.
Barang bukti berupa satu unit mobil jenis Honda Brio serta dua kendaraan milik bos rental dihadirkan mendukung proses rekonstruksi itu.
Usai adegan itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di titik lain yang mengarah ke adegan setelah terjadinya penembakan kepada bos rental tersebut.
Puspomal juga telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi dan menghadirkan tujuh orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak.
"Hingga kini, proses penyidikan masih berlangsung dan barang bukti serta memproses pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata dia lagi.
Pada kesempatan yang sama, Rizky Agam (24), anak almarhum IAR korban penembakan mengungkapkan, gelaran rekonstruksi yang dilakukan TNI AL sudah sesuai dengan kejadian awal peristiwa.
Di mana, katanya, dalam reka adegan yang dijalani para pelaku, baik dari titik awal hingga insiden penembakan dilakukan secara detail oleh tim penyidik TNI.
"Untuk reka adegan sudah sesuai dengan yang dialami saksi pada saat di TKP. Dan kami akan ikut terus proses selanjutnya," ujarnya lagi.
Rizky menyampaikan, selama tahapan gelar perkara atau rekonstruksi yang dilakukan tidak ada adegan tahapan pengeroyokan kepada para pelaku. Rangkaian tersebut telah jelas membantah apa yang sebelumnya disampaikan oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
"Reka adegan pengeroyokan itu tidak ada tadi. Jadi kami percayakan kepada TNI/Polri untuk mengusut kasus ini," ujar dia pula.