Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Istora Senayan Jakarta, Rabu malam 5 Februari 2025.
Hadir pula Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dan Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin. Kedatangan Prabowo tampak disambut Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Advertisement
Baca Juga
Acara ini juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih mulai dari, Menteri Koordinator Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Advertisement
Dalam ksesmpatan itu, Prabowo sempat 'curhat'. Dia mengatakan ada pihak yang kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan bajingan dan tolol. Namun, Prabowo mengaku tak mempersalahkan cacian-cacian yang ditujukan kepadanya.
"Jangan kira kami-kami ini bodoh. Memang ada yang mengatakan saya ini tolol, enggak papa.Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol," kata Presiden Prabowo saat menghadiri Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.
Prabowo enggan menyebut pihak yang mengolok-oloknya. Dia hanya mengatakan masyarakat pasti mengetahui sosok yang suka mengucap kata-kata kasar itu kepadanya.
Selain itu, Prabowo menegaskan komitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih sesuai keinginan masyarakat. Untuk itu, dia menegaskan akan menindak pihak-pihak yang masih bandel dan tak patuh terhadap aturan.
"100 hari pertama, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh saya akan tindak," kata Prabowo.
Prabowo pun angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet usai 100 hari kerja pemerintahan. Dia menegaskan tidak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tidak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ucap Prabowo.
Berikut sederet 'curhat' dan pernyataan Presiden Prabowo saat menghadiri puncak peringatan Harlah ke-102 NU dihimpun Tim News Liputan6.com:
Â
1. Curhat Dimaki Bajingan dan Tolol, Tak Mau Sebut Nama
Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak yang kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan bajingan dan tolol. Namun, Prabowo mengaku tak mempersalahkan cacian-cacian yang ditujukan kepadanya.
"Jangan kira kami-kami ini bodoh. Memang ada yang mengatakan saya ini tolol, enggak papa.Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol," kata Prabowo saat menghadiri Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.
Prabowo enggan menyebut pihak yang mengolok-oloknya. Dia mengatakan masyarakat pasti mengetahui sosok yang suka mengucap kata-kata kasar itu.
"Tapi saya nggak sebut namanya, kalian sudah tahu, enggak papa. Tapi kami paham dan kami mengerti," ujarnya.
Dia tak mau ambil pusing dengan perkataan-perkataan orang. Prabowo menegaskan dirinya berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih dari penyelewenangan dan bebas korupsi.
"Saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan dalam kabinet merah putih saya mengajak mereka. Kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi. Itu tekad kami," kata Prabowo.
Â
Advertisement
2. Cerita Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres 2024
Lalu, Presiden Prabowo Subianto mengaku memiliki hubungan batin dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar. Bahkan, Prabowo mengungkapkan, Miftachul Akhyar merupakan orang terakhir yang ditemuinya sebelum hari pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Bapak Kiai Haji Miftachul Akhyar. Ada sedikit cerita, hubungan batin saya, hubungan emosional karena beliau orang yang terakhir saya jumpai sebelum pemilihan presiden bulan Februari yang lalu," kata Prabowo.
Dalam pertemuan itu, Prabowo meminta doa kepada Miftachul Akhyar. Prabowo bersyukur pilpres 2024 membuahkan hasil yang baik di mana dirinya dan Gibran Rakabuming Raka akhirnya menjadi Presiden-Wakil Presiden RI.
"Saya datang, saya minta doa. Alhamdulillah besoknya lancar," ucap Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku dekat dengan tokoh-tokoh ulama sejak masih menjadi prajurit TNI. Prabowo menyebut dirinya kerap menemui ulama saat berangkat tugas sebagai prajurit TNI.
"Saya kira toko-tokoh ulama yang ada mengerti, mengenal saya, bahwa saya memang sudah lama saya dekat dengan kalangan ulama. Dan saya sering cerita kenapa saya dekat sekali dengan ulama, karena saya ini mantan prajurit, mantan tentara," kata Prabowo Subianto.
"Tentara selalu dekat dengan ulama. Kenapa? Karena seorang prajurit itu dari sejak muda dia harus berangkat tugas menghadapi bahaya, menghadapi maut dan biasanya orang kalau menghadapi maut ya cari kiai. Jadi saya cari kiai dari muda," sambung dia.
Prabowo senang bisa hadir dalam peringatan Harlah NU yang ke-102. Dia merasakan aura kesejukan dan kekeluargaan saat berdiri di tengah-tengah keluarga besar Nahdlatul Ulama.
"Begitu saya masuk aula ini saya merasa suatu aura kesejukan, aura kekeluargaan, aura niat baik, aura susasana batin yang penuh perdamaian. Saya merasa nyaman di tengah saudara-saudara sekalian, saya merasa nyaman dan aman," ucap Prabowo.
Â
3. Tegaskan Siapa yang Bandel dan Ndablek, Bakal Ditindak
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih sesuai keinginan masyarakat. Untuk itu, dia menegaskan akan menindak pihak-pihak yang masih bandel dan tak patuh terhadap aturan.
"100 hari pertama, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh saya akan tindak," ujar Prabowo saat menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.
Prabowo meminta menteri dan semua pejabat negara di Kabinet Merah Purih membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan. Prabowo juga bertekad membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi.
"Saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan dalam Kabinet Merah Putih, saya mengajak mereka. Kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi. Itu tekad kami," kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan dirinya telah memberikan peringatan kepada kementerian/lembaga selama 100 hari kerja. Prabowo mengingatkan mereka untuk membersihkan diri sebelum dibersihkan.
"100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi membersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tutur Prabowo Subianto.
Prabowo berjanji tidak akan mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepadanya dan Wapres Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan. Prabowo menekankan pemerintahannya akan bekerja demi masyarakat, meskipun ada perlawanan.
"Kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu-ragu bertindak," ujar Prabowo.
Â
Advertisement
4. Akan Tindak Tegas Aparat yang Halangi Kebijakan untuk Bantu Rakyat
Prabowo menegaskan akan menindak aparat yang berani menghalang-halangi kebijakan untuk membantu masyarakat. Dia memperingatkan aparat untuk setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia.
"Saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah kepada bangsa dan negara rakyat Indonesia. Kalau kau tidak setia kepada rakyat Indonesia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo.
Dia mengaku sudah pernah mengingatkan aparat untuk membersihkan diri. Prabowo menyampaikan dirinya belum melakukan tindakan tegas sebab masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri.
"Jadi saudara-saudara, 100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi membersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tegas Prabowo Subianto.
Prabowo bertekad tidak akan mengecewakan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya dan pemerintah. Untuk itu, dia meminta semua anggota Kabinet Merah Putih untuk serius bekerja untuk masyarakat.
"Saya minta menteri-menteri, pemimpin-pemimpin lembaga tidak ragu-ragu. Saudara-saudara, kita hanya bekerja untuk bangsa dan negara rakyat Indonesia," tutur Prabowo.
Dalam kesempatan ini, dia meminta anggota Kabinet Merah Putih membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewenangan. Prabowo berkomitmen membuat pemerintahan yang dipimpinnya bersih dari kasus korupsi.
"Saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan dalam Kabinet Merah Putih saya mengajak mereka. Kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi. Itu tekad kami," ujar Prabowo.
Â
5. Soal Reshuffle Kabinet, Tegaskan Akan Singkirkan yang Tidak Bekerja untuk Rakyat
Lalu Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet usai 100 hari kerja pemerintahan.
Prabowo menegaskan tidak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tidak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ucap Prabowo Subianto kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).
"Mau lebih jelas lagi?" sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat menuntut pemerintahan yang bersih. Untuk itu, Prabowo ingin semua pejabat negara di Kabinet Merah Putih betul-betul bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar. Yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," kata Prabowo.
Saat menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmennya mewujudkan pemerintahan yang bersih sesuai keinginan masyarakat.
Untuk itu, dia menegaskan akan menindak pihak-pihak yang masih bandel dan tidak patuh terhadap aturan.
"100 hari pertama, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih. Siapa yang tidak patuh saya akan tindak," ujar Prabowo.
Prabowo meminta menteri dan semua pejabat negara di Kabinet Merah Putih membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan. Prabowo juga bertekad membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi.
Advertisement