4 Respons BNPB Terkait Bencana Banjir Jabodetabek

BNPB menekankan adanya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tidak membuang sampah ke sungai juga menjadi fokus utama dalam program pencegahan banjir.

oleh Elza Puti Pramata Diperbarui 05 Mar 2025, 11:37 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 11:37 WIB
Stadion Patriot Chandrabhaga Bekasi Kebanjiran, Laga Jakarta vs PSIS Semarang Ditunda
Laga Persija Jakarta melawan PSIS sejatinya berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025) pukul 20.30 WIB. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau lokasi banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 3 Maret 2025. Bersama wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, Kepala BNPB tiba di titik pertama yang menjadi lokasi terdampak paling parah.

Suharyanto tiba sekitar pukul 15.00 WIB setelah sebelumnya melakukan rapat koordinasi penanganan darurat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Keduanya menyusuri gang sempit untuk mencapai lokasi dan melihat permukiman penduduk di bantaran sungai yang mengalami kerusakan karena terjangan banjir bandang," tulis BNPB seperti dikutip Selasa 4 Maret 2025.

Di lokasi tersebut, Suharyanto bersama Wakil Bupati Bogor juga melihat kondisi jembatan penghubung perkampungan yang telah lenyap dalam peristiwa semalam.

Usai peninjauan di titik pertama, keduanya melanjutkan ke titik kedua yang berjarak kurang lebih satu kilometer. Kali ini Kepala BNPB bersama Wakil Bupati Bogor melihat kondisi jembatan yang telah hilang disapu air bah dari wilayah puncak.

"Ada tujuh jembatan rusak karena terdampak banjir bandang yang terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi pada Minggu 2 Maret 2025 malam. Bencana itu juga menyebabkan seorang warga meninggal dunia karena hanyut saat menolong anggota keluarganya, lapor Ade.

 

Selain itu, Ia juga menekankan adanya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tidak membuang sampah ke sungai juga menjadi fokus utama dalam program pencegahan banjir. Sampah yang menumpuk di saluran air menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir karena menghambat aliran air yang seharusnya mengalir lancar ke hilir.

Terkait dengan banjir yang merendam di Jabodetabek, berikut respons BNPB yang dihimpun oleh Liputan6.com:

 

Promosi 1

Meminimalisir Dampak Bencana Banjir

Jalur Penghubung Jakarta dan Kota Tangerang Terendam Banjir
Akibat tingginya genangan air di kawasan ini membuat jalur tersebut terputus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Banjir kembali melanda wilayah Jakarta setelah hujan deras mengguyur sejak awal Maret 2025. Akibatnya, ribuan warga terdampak, ratusan rumah terendam, dan lebih dari seribu orang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Luapan Kali Ciliwung menjadi penyebab utama bencana ini, menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan bagi para korban. Berbagai kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air bersih, selimut, dan kasur telah didistribusikan ke beberapa lokasi pengungsian untuk memastikan para korban dapat bertahan selama situasi darurat berlangsung.

Namun, banjir kali ini dinilai lebih lama surut dibandingkan kejadian sebelumnya. BNPB dan instansi terkait terus melakukan evaluasi agar dampak bencana dapat diminimalisir ke depannya. Bagaimana kondisi terkini korban banjir, dan bagaimana langkah penanganannya? Berikut laporan lengkapnya, dirangkum Liputan6, Selasa 4 Maret 2025.

Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ciliwung merendam ratusan rumah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Berdasarkan data BNPB, sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang terdampak, sementara sekitar 1.229 warga harus mengungsi ke 11 lokasi penampungan yang tersebar di beberapa kelurahan.

Kawasan yang paling parah terdampak di antaranya adalah Kelurahan Rawajati di Jakarta Selatan serta Kampung Melayu, Bidara Cina, dan Cawang di Jakarta Timur. Warga yang terdampak langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian sementara.

Sementara itu, beberapa daerah masih mengalami genangan air yang belum surut sepenuhnya. Situasi ini diperburuk oleh hujan yang terus mengguyur, sehingga memperlambat proses pemulihan di wilayah terdampak.

"Dari banjir ini tidak seperti biasanya. Biasanya 4-5 jam surut tetapi ini sampai sore belum surut juga. Diharapkan setelah dicarikan solusinya, risikonya tidak terlalu banyak,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah, dikutip dari ANTARA.

 

BNPB Pastikan Stok Logistik Cukup

Wagub Jakarta Rano Karno meninjau wilayah banjir di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jalan Kamboja Nomor 5, RT5/RW8, Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak.
Wagub Jakarta Rano Karno meninjau wilayah banjir di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jalan Kamboja Nomor 5, RT5/RW8, Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Dalam menghadapi situasi darurat ini, BNPB telah memastikan bahwa stok bantuan logistik mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir. Berbagai barang seperti sembako, makanan siap saji, kasur, selimut, dan terpal telah dikirim ke titik-titik pengungsian yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Bantuan juga mencakup kebutuhan dasar lain seperti paket perlengkapan keluarga, air mineral, serta alat kebersihan yang diberikan kepada para pengungsi. Selain itu, tim BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan sesuai kebutuhan.

Meskipun pasokan bantuan dipastikan cukup, BNPB juga membuka kemungkinan untuk mengirimkan tambahan logistik jika situasi di lapangan memerlukan lebih banyak suplai. Upaya ini dilakukan agar para pengungsi tetap mendapatkan perlindungan yang layak selama tinggal di lokasi penampungan.

"Apabila kurang bisa minta kembali, kami siap untuk membantunya," ujar Lukmansyah, menambahkan.

 

BNPB Evakuasi Ratusan Warga Pondok Gede Jati Asih

Jalur Penghubung Jakarta dan Kota Tangerang Terendam Banjir
Salah satunya di jalan KH Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Banten yang merupakan jalur penghubung lalu lintas menuju dan dari arah Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 68 KK dengan total 297 jiwa warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih yang sementara ini dievakuasi di posko pengungsian.

"(Total) 297 jiwa (dari) 68 KK yang dievakuasi BNPB yang terdata di gudang BNPB," kata Kabsudit Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan BNPB, Rambat kepada Liputan6.com, Selasa 4 Maret 2025.

Menurutnya, petugas hingga saat ini masih terus melakukan evakuasi, mengingat banjir di perumahan tersebut mencapai tiga meter. Meski begitu, beberapa warga masih memilih bertahan di lantai dua rumah.

"Masih ada yang dievakuasi dan masih bertahan di Perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih. Proses evakuasi melibatkan personel TNI Polri," ucap Rambat.

Ia memastikan ketersediaan logistik bagi para korban banjir Bekasi, tercukupi. Mulai dari makanan, selimut, hingga pampers bayi, telah disediakan pihak BNPB.

Dari pantauan, ketinggian air di perumahan langganan banjir itu, saat ini sudah mulai surut. Warga berharap tidak ada banjir susulan, sehingga mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.

Diketahui, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dan Kemang IFI Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi titik banjir terparah dengan ketinggian kurang lebih tiga meter. Banjir kali ini disebutkan yang terparah sejak dua dekade terakhir.

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe mengatakan ada 16.000 jiwa terdampak di dua perumahan langganan banjir tersebut. Dari total warga terdampak, sekitar 5.000 jiwa dikabarkan sudah mengungsi.

"Yang terdampak itu 16 ribu jiwa dari Kemang IFI sampai Pondok Gede Permai," kata Harris saat memantau banjir di PGP Jatiasih.

 

BNPB Prioritaskan Evakuasi Korban Banjir Bekasi

Bekasi Lumpuh, Banjir Rendam Perkumiman hingga Perkantoran
Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada Selasa 4 Maret 2025 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menunjukkan gedung-gedung yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat. (Foto oleh Handout/Badan Nasional Penanggulangan Bencana/AFP)... Selengkapnya

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pengungsian masyarakat terdampak banjir di Kota Bekasipada Selasa (4/3/2025) malam. 

Suharyanto bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan pemerintah pusat mendampingi upaya penanganan darurat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bekasi. 

“Kota Bekasi ini menjadi pokok perhatian kita bisa segera diselesaikan ada dua titik yang sangat besar banjirnya yaitu di kantor pemerintahan di kantor Wali Kota Bekasi dan ada satu mal Mega Bekasi itu terendam juga akibat tanggulnya jebol,” ungkap Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025). 

Suharyanto menyampaikan prioritas utama saat ini yang dilakukan tim gabungan adalah evakuasi warga terdampak yang masih terjebak banjir.

“Warga masih mengungsi di sini, memang seluruh Jabodetabek yang masih agak tinggi di Kota Bekasi. Prioritas pertama memang evakuasi, kita sudah terjunkan tim sampai semuaya berhasil diselamatkan,” tambah Suharyanto. 

Ia juga memastikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak baik yang mengungsi di pos pengungsian maupun bertahan di lantai dua rumahnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Kita tidak bisa memaksa warga masyarakat untuk dievakuasi apalagi yang bisa dilantai dua mungkin khawatir dengan harta bendanya terganggu kita tetap harus kirimkan (bantuan), intinya kita bahu membahu untuk memastikan kebutuhan dasar bisa terpenuhi,” terang Suharyanto.     

Infografis

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya