Liputan6.com, Jakarta - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2025 yang mengimbau agar masjid dan mushalla di sepanjang jalur mudik buka 24 jam. Langkah ini diambil untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang membutuhkan tempat istirahat dan layanan ibadah selama perjalanan.
"Kami ingin memastikan masjid menjadi home base bagi pemudik yang membutuhkan tempat istirahat dan layanan ibadah selama perjalanan," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad dalam siaran pers.
Baca Juga
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pemudik dapat beristirahat dengan nyaman dan melaksanakan ibadah dengan baik saat berada dalam perjalanan arus mudik maupun arus balik lebaran.
Advertisement
Puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H diprediksi terjadi antara tanggal 28 hingga 30 Maret 2025, dengan potensi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang. Dalam periode ini, masjid diharapkan dapat berfungsi lebih dari sekedar tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang pelayanan umat.
Tidak hanya itu, Kemenag juga meminta pengelola masjid untuk menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet bersih, area istirahat, serta air minum atau makanan ringan untuk takjil.
"Edaran ini mengingatkan kembali khittah masjid sebagai pusat pelayanan masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan panjang," ujar Abu.
Puncak Arus Mudik dan Balik
Puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan terjadi antara tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Namun, beberapa sumber memprediksi bahwa arus mudik akan dimulai lebih awal, yaitu sekitar tanggal 19 Maret 2025.
Diperkirakan, arus balik akan mencapai puncaknya antara tanggal 5 hingga 7 April 2025. Dengan total potensi pergerakan masyarakat yang mencapai 146,48 juta orang, puncak arus mudik akan melibatkan sekitar 12,1 juta orang, terutama dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA).
Pemerintah juga telah mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kepadatan di jalan. Salah satunya adalah pengaturan lalu lintas yang baik untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Advertisement
Moda Transportasi dan Titik Rawan Kemacetan
Dalam arus mudik Lebaran 2025, diperkirakan akan terjadi kepadatan kendaraan pribadi di Tol Trans Jawa, dengan jumlah kendaraan mencapai 7,95 juta. Sementara itu, sepeda motor diperkirakan akan padat di jalan arteri atau alternatif, mencapai 4,41 juta kendaraan.
Untuk transportasi umum, Terminal Purabaya Surabaya diprediksi sebagai terminal asal terpadat. Di sisi lain, Giwangan Yogyakarta menjadi terminal tujuan terpadat, dengan Stasiun Pasar Senen Jakarta sebagai stasiun asal terpadat dan Stasiun Yogyakarta Tugu sebagai stasiun tujuan terpadat.
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga diprediksi menjadi bandara asal terpadat, sementara Juanda Surabaya menjadi bandara tujuan terpadat. Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga diharapkan menjadi pelabuhan asal dan tujuan terpadat selama periode mudik.
Kebijakan Pemerintah untuk Mengatur Arus Mudik
Pemerintah akan melaksanakan Operasi Ketupat mulai 23 Maret hingga 8 April 2025, khususnya di wilayah Jawa, Lampung, dan Bali. Operasi ini melibatkan 164.298 personil gabungan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik.
Selain itu, kebijakan WFA bagi ASN diterapkan pada 24-27 Maret 2025 untuk mengurangi lonjakan pemudik yang berangkat lebih awal. Libur sekolah juga dimajukan dari 24 Maret menjadi 21 Maret 2025, berlangsung hingga 8 April 2025.
Pemerintah juga memberlakukan pembatasan operasional kendaraan barang tertentu dari 24 Maret hingga 8 April 2025. Kendaraan pengangkut BBM dan BBG dikecualikan dari pembatasan ini.
Advertisement
Tips Mudik Aman dan Nyaman
Untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman, ada beberapa tips yang bisa diikuti oleh pemudik. Pertama, periksa kondisi kendaraan, termasuk mesin, rem, ban, dan lampu sebelum berangkat.
Bagi yang menggunakan kendaraan listrik, penting untuk memperhatikan manajemen daya baterai. Selain itu, rencanakan rute perjalanan dan pantau informasi lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
Selalu bawa uang tunai yang cukup, makanan dan minuman, serta perlengkapan P3K. Jangan membawa barang berlebih, terutama jika menggunakan sepeda motor, untuk menjaga kenyamanan selama perjalanan.
Peran Masjid dalam Mendukung Pemudik
Masjid di sepanjang jalur mudik diharapkan dapat beroperasi 24 jam untuk memberikan pelayanan optimal bagi pemudik. Abu Rokhmad menekankan pentingnya masjid sebagai tempat istirahat dan ibadah selama perjalanan.
Pengelola masjid juga diimbau untuk menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet bersih dan area istirahat. Penanda lokasi masjid yang jelas juga harus dipasang agar mudah diakses oleh pemudik.
Kemenag berharap dengan adanya kebijakan ini, masjid dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemudik. Partisipasi masyarakat juga sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan masjid.
Advertisement
