Menteri HAM Pigai Minta Polisi Usut Tuntas Teror Kepala Babi ke Wartawan Tempo

Pigai mengaku kaget atas teror itu, sebab media merupakan pilar-pilar demokrasi. Dia pun meminta aparat kepolisian mengusut aksi teror tersebut.

oleh Aries Setiawan Diperbarui 23 Mar 2025, 04:05 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 04:05 WIB
Pigai
Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. (Foto: Tim Humas Kementerian HAM)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyambangi Kantor Media Tempo di Palmerah, Jakarta Selatan. Hal itu menjadi tindak lanjut aksi teror kepala babi yang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana alias Cica, wartawan desk politik dan host Bocor Alus Politik.

Pigai mengaku kaget atas teror tersebut, sebab media merupakan pilar-pilar demokrasi. Dia pun meminta aparat kepolisian mengusut aksi teror tersebut.

"Saya minta polisi memang harus usut, jangan hanya sekadar mendapat laporan adanya teror dan tidak harus berbasis laporan. Adalah kewajiban aparat penegak hukum memastikan adanya rasa keadilan," kata Natalius Pigai dikutip dari akun 'X' pribadinya, Sabtu (22/4/2025).

"Mereka juga ikut membantu menetralkan, menjaga stabilitas. Kalau dari sisi itu sudah ancaman. Ancaman tidak harus fisik. Apalagi ancaman dengan simbol-simbol yang mencerminkan gambaran-gambaran yang menakutkan, ini enggak boleh," sambungnya.

Lebih lanjut, mantan Komisioner Komnas HAM itu memastikan bahwa teror yang diterima wartawan Tempo bukanlah dari oknum pemerintah. Karena pemerintahan saat ini sangat memegang teguh asta cita.

"Yang jelas saya punya keyakinan apakah pemerintah, saya kan cukup tahu pemerintah tidak mungkin, sangat tidak mungkin lah ya dengan sadar dan sengaja. Yang saya tahu tidak mungkin, karena seperti kami ini, asta cita nomor 1 itu demokrasi, yang kedua HAM, yang ketiga hukum," jelasnya.

Pigai pun meminta agar aparat kepolisian benar-benar mengusut tuntas kasus teror kepala babi itu.

"Saya termasuk yang ikut mendorong supaya laporan ini diproses. Mengungkapkan fakta, kalau ada ditemukan oknum-oknumnya," kata Menteri HAM.

Promosi 1

Diteror Kepala Babi, Tempo Lapor Bareskrim Polri

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra melaporkan peristiwa teror kepala babi terhadap salah seorang wartawannya, Jumat (21/3/2025). (Merdeka.com/Nur Habibie)
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra melaporkan peristiwa teror kepala babi terhadap salah seorang wartawannya, Jumat (21/3/2025). (Merdeka.com/Nur Habibie)... Selengkapnya

Kantor Media Tempo resmi melaporkan ke Bareskrim Polri terkait teror kepala babi yang ditujukan kepada salah wartawannya pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

Laporan itu terdaftar dengan nomor STTL/153/III/2025 Bareskrim dengan nomor LP/B/153/III/2025/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 21 Maret 2025.

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra menjelaskan, kejadian yang menimpa wartawannya itu bukan hanya urusan medianya saja.

"Ini urusan profesi kita sebagai wartawan. Sekarang mungkin wartawan Tempo, mungkin besok wartawan dan kawan-kawan yang lain. Kemudian kita sudah punya CCTV, motornya (kelihatan) sudah kita serahkan ke polisi," ujar Setri.

"Rasannnya sudah cukup jadi petunjuk itu. Biarlah nanti itu menjadi alat petunjuk buat menelusiri sampai detail dan menemukan pelaku. Ini bukan peristiwa tunggal, ini adalah tindakan atau teror yang kesekian kali, mungkin sudah berkali-kali," sambungnya.

Meski begitu, Setri tidak berani untuk berspekulasi karena dikhawatirkan salah. Oleh karena itu, dia memilih melaporkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

"Kita enggak berani berspekulasi. Oleh karena enggak berani berspekulasi dan khawatirnya salah, makanya kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Mereka yang punya tools, mereka yang punya instrumen menemukan siapa sih pelakunya, siapa sih yang meneror profesi yang dilindungi undang-undang," ucap Setri.

 

Kronologi Wartawan Tempo Diteror Kepala Babi

Wartawan Tempo Francisca Christy Rosana atau yang akrab disapa Cica, menjadi korban teror dari orang tak dikenal. Ia menerima kiriman kepala babi dalam sebuah kotak kardus yang dikirim melalui satuan keamanan kantor pada Kamis (19/3) dan baru diterimanya keesokan harinya.

"Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor," ujar Wakil Pimpinan Redaksi Tempo.co, Bagja Hidayat, Kamis (20/3/2025).

Saat Hussein membuka bagian atas kotak, ia langsung mencium bau busuk dan melihat potongan kepala babi di dalamnya. Setelah kotak dibuka sepenuhnya, kepala babi itu terlihat dengan kedua telinganya yang terpotong.

"Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, terpampang di sana kepala babi. Kedua telinganya terpotong," kata Bagja.

Bagja menduga teror ini berkaitan dengan siaran yang diikuti Cica terkait banjir di Jakarta, Bekasi, dan Bogor yang disiarkan melalui kanal YouTube Tempo berjudul "Bocor Alus".

Ia menegaskan bahwa insiden ini merupakan bentuk pembungkaman terhadap pers. "Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," tegasnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya