SBY Temui Presiden Vietnam, Menteri PKS Tak Diundang?

Nasib PKS di partai koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono masih menggantung. Begitu pun dengan nasib 3 menterinya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 27 Jun 2013, 21:53 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 21:53 WIB
indonesia-vietnam-2-130627c.jpg
Nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di partai koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono masih menggantung. Begitu pun dengan nasib 3 menterinya yang tergabung dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Beberapa waktu lalu, saat rapat pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) tahun 2012 dari Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) di Istana Negara digelar, 3 menteri PKS itu tak terlihat. Kini, saat Presiden SBY bertemu muka dengan Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Ibu Negara Mai Tinh Hanh yang digelar hari ini di Istana Negara.

Padahal, menteri-menterinya yang lain terlihat mendampingi SBY saat menerima kunjungan pemimpin Vietnam itu. Salah satu menteri dari PKS, yakni Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memberikan pernyataannya.

"Saya diundang, diundang, tapi minta izin. Semua diundang kok (3 Menteri PKS)," ujar Salim kepada Liputan6.com di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

"Tapi khusus saya, saya minta izin untuk menjelaskan BLSM di sini (Kemensos)," imbuhnya.

Usai menyelesaikan tugasnya di kantornya, Salim memilih untuk beranjak pulang ke rumahnya. "Tadi memang ada acara bertemu Presiden Vietnam, tapi saya kan sibuk di sini," ucapnya.

Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 16.45 WIB, Salim menuju mobil dinasnya. Tidak nampak tergesa-gesa untuk mengejar pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia dan Presiden Vietnam dan memilih pulang ke kediamannya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional menerangkan, pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir, sejak disepakati Kemitraan Komprehensif 2003 di bidang ekonomi. (Yog/Ndy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya