Insiden Munarman-Tamrin, Yani PPP: Nggak Usah Dikomporin

Kejadian yang dilakukan Munarman dengan Sosiolog UI Tamrin Amal Tomagola tak perlu dibesar-besarkan.

oleh Riski Adam diperbarui 28 Jun 2013, 19:43 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2013, 19:43 WIB
ahmad-yani130323c.jpg
Nama juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman sempat dikabarkan akan masuk sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun nama itu dicoret dari daftar Bacaleg PPP.

Wakil Ketua Fraksi PPP Ahmad Yani menjelaskan, dicoretnya Munarman bukan karena sifatnya yang keras dan penuh kontroversi, tapi karena ada hal lain terkait persoalan administrasi KPU.

"Memang kita pernah calonkan dia, tapi dia tidak kembalikan formulir jadi tidak dicalonkan," ungkap Yani di Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Namun menurut Yani, bila Munarman waktu itu mengembalikan formulir dan melengkapi berkas yang ditentukan, sudah pasti nama Munarman masuk dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) PPP.

Dengan begitu, jelas Yani, insiden penyiraman ke wajah Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amal Tomagola yang menimbulkan berbagai reaksi masyarakat itu bukan antiklimaks PPP menjauhkan sosok Munarman dari partainya.

"Nggak gitulah, kalaupun dia kembalikan formulir, kita tetap calonkan. Tapi dia sendiri nggak mengembalikan formulir, ya gimana. PPP itu selalu menampung caleg yang soft-soft sampai yang keras-keras," tutur Yani.

Karena itu, anggota Komisi III DPR ini berharap, kejadian yang dilakukan Munarman dengan Sosiolog UI Tamrin Amal Tomagola tak perlu dibesar-besarkan. Lantaran, ada hal yang lebih penting di negeri ini ketimbang peristiwa penyiraman tersebut.

"Ya udahlah, nggak usah diurusin ini mah. Nggak usah dikomporin, masih ada persoalan lebih besar dan lebih serius yang harus dihadapi negeri ini," imbuhnya.

Insiden penyiraman itu bermula saat Munarman dan Tamrin berdebat soal pembatasan jam malam tempat hiburan di Jakarta dalam talkshow siarang langsung di tvOne. Perdebatan mengarah kepada sweeping ormas jelang bulan Ramadan. Selain Tamrin dan Munarman, turut juga dalam dialog by phone Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Situasi malah memanas. Sampai keduanya saling tunjuk. Hingga akhirnya.... Byur!!! Munarman menyiramkan air dari dalam gelasnya ke wajah Tamrin.

Mengenai insiden ini, Tamrin Tomagola mengaku tak mau melayani Munarman. "Saya kira saya tidak mau melayani preman. Saya tidak mau membalas dengan kekerasan juga," ujar Thamrin kepada Liputan6.com. (Ali/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya