600 Polisi Jaga Demo Tolak RUU Ormas di DPR

Ratusan massa buruh dan LSM sudah menyemut di depan gedung DPR. Massa menolak pengesahan RUU Ormas.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2013, 11:50 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2013, 11:50 WIB
polisi-penjagaan-130619b.jpg
Sekitar 600 polisi gabungan dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Tanah Abang menjaga ketat aksi penolakan RUU Ormas. Massa dari elemen buruh dan LSM terus berorasi menyuarakan penolakannya terhadap RUU ORmas.

"Kami dapat bantuan juga dari Brimob Polda Metro. Di dalam juga kami sudah siapkan baracuda dan yang lain, jika diperlukan. Kondisi situasinya dilihat nanti saja, kalau saat ini masih tergolong biasa," kata Kepala Bagian Ops Polres Jakarta Pusat, AKBP Apollo Sinambela di lokasi demo, gedung DPR, Senayan, Selasa (2/7/2013).

Pantauan Liputan6.com, di lokasi unjuk rasa terlihat massa dari elemen buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MBPI) dan beberapa LSM Ormas. Massa sudah berkumpul dan terus berorasi, bernyanyi, dan meneriakkan yel-yel dengan menggunakan pengeras suara.

Massa juga membentangkan spanduk dan poster untuk menyuarakan aksinya. Spanduk dan poster-poster itu juga diikat di gerbang besi gedung Wakil Rakyat.

Sementara itu, Sinambela menambahkan, hingga kini jalur bus Transjakarta belum mengalami gangguan. Demonstran masih berkonsentrasi di depan gerbang DPR dan belum membludak hingga ke jalur bus Transjakarta.

Tapi, jika jumlah pendemo semakin meningkat dan sesak, maka kendaraan pribadi akan dipersilakan masuk jalur Transjakarta. 

Saat ini pengunjuk rasa sudah memakan satu lajur paling kiri dari arah Cawang menuju Slipi. Polisi lalu lintas berjaga di sisi luar jalur tersebut dan juga beberapa tampak di bahu jalan tol dalam kota. "Jalur bus Transjakarta bisa saja digunakan, karena berkaitan dengan kepentingan umum (lalu lintas)," ujar Sinambela. (Sul/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya