Agar Pengoplos Miras Maut Tak Depresi, Istri Diminta Dampingi

Rendy, pengoplos miras maut mengalami depresi saat diperiksa di Mapolrestro Jakarta Pusat. Polisi meminta istrinya untuk mendampinginya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Agu 2013, 15:06 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2013, 15:06 WIB
miras-oplos-130823b.jpg
Rendy, pengoplos miras maut, mengalami depresi saat diperiksa di Mapolrestro Jakarta Pusat. Polisi pun berusaha menghibur agar depresinya reda dan dapat memberikan keterangan terbaik.

"Kami coba hibur, ajak ngobrol baik-baik, bercanda biar lebih tenang dan keterangan yang diberikan juga baik," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, di Mapolrestro Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).

Untuk memulihkan kondisi kejiwaan Rendy, polisi juga meminta istri Rendy untuk datang dan menemani. Diharapkan dengan kedatangan sang istri, bapak 4 anak itu dapat lebih tenang.

"Istrinya kita minta datang untuk mendampingi. Yang penting dia tenang, stabil, jadi memberikan keterangan juga baik. Kita kan masih terus melakukan pengembangan. Kalau keterangannya tidak benar bagaimana," imbuhnya.

Rahmat mengungkapkan, depresi yang dialami Rendy bahkan berakibat pada percobaan bunuh diri dengan cara membenturkan kepala ke dinding. Rendy lalu dibawa ke rumah sakit. Namun, Rahmat menampik depresi itu karena ada tekanan dari polisi.

"Dia sampai bilang nggak mau hidup lagi. Dia benturkan kepala ke tembok, akhirnya kita bawa ke rumah sakit," ujar Rahmat. (Frd/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya