Model Novi Amelia kembali berurusan dengan polisi. Sejumlah polwan yang sempat mencegah Novi telanjang akhirnya membawa sang model ke RSKO Cibubur dan tiba sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat 27 September kemarin.
Staf Humas RSKO Ario mengatakan, Novi datang dalam keadaan tangan dan kaki berlumuran darah dan tak sadarkan diri. "Semalam pas saya lihat itu tangan dan kakinya sudah banyak darahnya ya," kata Ario di RSKO Cibubur, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).
Namun Ario tak bisa memastikan darah yang berlumuran di tangan dan kaki Novie Amelia disebabkan oleh apa. "Pas saya lihat itu lumayan banyak darahnya. Saya tak bisa pastikan lukanya apa sayatan atau bukan, karena sudah tertutup darah tangan dan kakinya," ujar Ario.
Hingga saat ini, Ario menuturkan, pihak RSKO belum bisa memberikan keterangan terkait perkembangan kondisi terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas tersebut.
"Kami tak berwenang dan tak mengetahui perkembangan terakhir Novi. Karena itu kewenangannya Dirut RSKO untuk memberikan informasi. Saya pun tak tahu karena tak boleh masuk ke ruangannya. Kalau mau hari Senin datang lagi," tutur Ario.
Halusinasi Novi kambuh di kosannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Teman kos kemudian membawa Novi ke Polsek Setiabudi. Polsek Setiabudi akhirnya menyerahkan Novi ke Mapolrestro Jakarta Selatan. Novi yang ditangani polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan sempat mengamuk. Bahkan dia mengancam akan membuka bajunya, tapi dicegah sejumlah polwan. (Adi/Sss)
Staf Humas RSKO Ario mengatakan, Novi datang dalam keadaan tangan dan kaki berlumuran darah dan tak sadarkan diri. "Semalam pas saya lihat itu tangan dan kakinya sudah banyak darahnya ya," kata Ario di RSKO Cibubur, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).
Namun Ario tak bisa memastikan darah yang berlumuran di tangan dan kaki Novie Amelia disebabkan oleh apa. "Pas saya lihat itu lumayan banyak darahnya. Saya tak bisa pastikan lukanya apa sayatan atau bukan, karena sudah tertutup darah tangan dan kakinya," ujar Ario.
Hingga saat ini, Ario menuturkan, pihak RSKO belum bisa memberikan keterangan terkait perkembangan kondisi terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas tersebut.
"Kami tak berwenang dan tak mengetahui perkembangan terakhir Novi. Karena itu kewenangannya Dirut RSKO untuk memberikan informasi. Saya pun tak tahu karena tak boleh masuk ke ruangannya. Kalau mau hari Senin datang lagi," tutur Ario.
Halusinasi Novi kambuh di kosannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Teman kos kemudian membawa Novi ke Polsek Setiabudi. Polsek Setiabudi akhirnya menyerahkan Novi ke Mapolrestro Jakarta Selatan. Novi yang ditangani polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan sempat mengamuk. Bahkan dia mengancam akan membuka bajunya, tapi dicegah sejumlah polwan. (Adi/Sss)