Pascarehabilitasi akibat terdampak letusan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta, kehidupan masyarakat Desa Wisata Soran, Klaten, Jawa Tengah, berangsur normal. Sebanyak 500 rumah warga, 18 fasilitas umum, 6 lokasi wisata alam telah direhabilitasi dan masyarakat setempat mendapat pembekalan keterampilan.
Revitalisasi desa yang kerap disebut Dewi Soran atau Desa Eko-Wisata Soran ini dilakukan Habitat for Humanity Indonesia dan Asia Pulp & Paper Group (APP) ini dilakukan selama 3 tahun sejak Oktober 2010 lalu dan diserahterimakan, Jumat 8 November 2013 lalu.
“Proyek Soran akan membantu dunia luar untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan membuka akses yang lebih luas bagi pengunjung internasional," kata Managing Director Sustainability and Stakeholder Engagement APP Aida Greenbury melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Senin (11/11/2013).
Aida mengatakan dukungan APP atas proyek tersebut merupakan bagian dari komitmen APP untuk melestarikan alam dan budaya nasional secara lebih luas. Ia menambahkan program ini akan membantu melestarikan kekayaan nasional sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
"Program ini membantu melestarikan kekayaan nasional sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal," jelas Aida.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia James L Tumbuan menjelaskan mentransformasi kehidupan adalah salah satu semboyan Habitat for Humanity. “Kami meyakini bahwa dengan membangun rumah, kehidupan keluarga yang tinggal di rumah itu pun akan mengalami transformasi ke arah perbaikan,” katanya.
Dalam program revitalisasi Desa Wisata Soran ini, Habitat for Humanity Indonesia dan APP menyelenggarakan 5 proyek besar. Yakni, perbaikan rumah dan konstruksi, pelatihan untuk mewujudkan keramahtamahan masyarakat, serta peningkatan kemampuan dan pengetahuan tentang makanan tradisional yang higienis dan sehat.
2 Proyek lainnya adalah pengembangan kemampuan dan pengetahuan mengenai manajemen laundry serta pengembangan pemasaran seni budaya tradisional dan pengembangan jenis seni dan budaya tradisional.
"Semua proyek ini melibatkan partisipasi masyarakat," tukas James.
Ia menambahkan program HHI-APP ini berada dalam kerangka besar kerja sama Habitat for Humanity Indonesia dan APP yang mencakup pula program tanggap bencana letusan Gunung Merapi, DIY dan banjir di Serang, Provinsi Banten.
Desa Soran
Desa Soran selama ini dikenal sebagai desa wisata yang menawarkan kekayaan berupa keindahan alam tradisi lokal sebagai nilai keistimewaan yang dimiliki desa ini. Pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata yaitu belajar dan mempraktikan cara bertanam, berkesenian dan melakukan berbagai kebiasaan yang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat, seperti belajar dan bermain gamelan, serta gending karawitan.
Dewi Soran dapat ditempuh melalui Solo dengan jarak 34 km, dan dari Yogyakarta 28 km, merupakan lokasi yang mudah dijangkau dari kedua kota tersebut. (Adi)
Revitalisasi desa yang kerap disebut Dewi Soran atau Desa Eko-Wisata Soran ini dilakukan Habitat for Humanity Indonesia dan Asia Pulp & Paper Group (APP) ini dilakukan selama 3 tahun sejak Oktober 2010 lalu dan diserahterimakan, Jumat 8 November 2013 lalu.
“Proyek Soran akan membantu dunia luar untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan membuka akses yang lebih luas bagi pengunjung internasional," kata Managing Director Sustainability and Stakeholder Engagement APP Aida Greenbury melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Senin (11/11/2013).
Aida mengatakan dukungan APP atas proyek tersebut merupakan bagian dari komitmen APP untuk melestarikan alam dan budaya nasional secara lebih luas. Ia menambahkan program ini akan membantu melestarikan kekayaan nasional sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
"Program ini membantu melestarikan kekayaan nasional sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal," jelas Aida.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia James L Tumbuan menjelaskan mentransformasi kehidupan adalah salah satu semboyan Habitat for Humanity. “Kami meyakini bahwa dengan membangun rumah, kehidupan keluarga yang tinggal di rumah itu pun akan mengalami transformasi ke arah perbaikan,” katanya.
Dalam program revitalisasi Desa Wisata Soran ini, Habitat for Humanity Indonesia dan APP menyelenggarakan 5 proyek besar. Yakni, perbaikan rumah dan konstruksi, pelatihan untuk mewujudkan keramahtamahan masyarakat, serta peningkatan kemampuan dan pengetahuan tentang makanan tradisional yang higienis dan sehat.
2 Proyek lainnya adalah pengembangan kemampuan dan pengetahuan mengenai manajemen laundry serta pengembangan pemasaran seni budaya tradisional dan pengembangan jenis seni dan budaya tradisional.
"Semua proyek ini melibatkan partisipasi masyarakat," tukas James.
Ia menambahkan program HHI-APP ini berada dalam kerangka besar kerja sama Habitat for Humanity Indonesia dan APP yang mencakup pula program tanggap bencana letusan Gunung Merapi, DIY dan banjir di Serang, Provinsi Banten.
Desa Soran
Desa Soran selama ini dikenal sebagai desa wisata yang menawarkan kekayaan berupa keindahan alam tradisi lokal sebagai nilai keistimewaan yang dimiliki desa ini. Pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata yaitu belajar dan mempraktikan cara bertanam, berkesenian dan melakukan berbagai kebiasaan yang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat, seperti belajar dan bermain gamelan, serta gending karawitan.
Dewi Soran dapat ditempuh melalui Solo dengan jarak 34 km, dan dari Yogyakarta 28 km, merupakan lokasi yang mudah dijangkau dari kedua kota tersebut. (Adi)