Gelar Festival Keraton, Jokowi: Kebudayaan <i>Mesti</i> Diangkat!

Menurut Jokowi, pagelaran Keraton Agung Sedunia itu adalah pemberdayaan.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 08 Des 2013, 23:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2013, 23:00 WIB
kirab-keraton-agung-1311208c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pagelaran Keraton Agung Sedunia yang diikuti dari 156 raja-raja dari wilayah di Indonesia dan 11 dari mancanegara, adalah salah satu upaya pemberdayaan dalam sebuah kota.

Dalam gelaran yang baru pertama kali dilaksanakan ini, mengingatkan setiap warga masyarakat bahwa budaya bangsa Indonesia kaya akan keanekaragaman.

"Tiap hari tidak hanya urusan duit-urusan duit, urusan ekonomi-urusan ekonomi, urusan politik-urusan politik. Tapi urusan seperti bersifat kebudayaan yang mesti terus diangkat," kata Gubernur yang akrab disapa Jokowi, usai turun dari kereta kencana di kawasan Monas Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Menurut mantan walikota Surakarta itu, dengan begitu masyarakat akan merasa keseimbangan dalam hidupnya. Pasalnya gelaran ini diharapkan dapat membawa suasana berbeda di tengah-tengah kota.

"Tetapi paling penting ada sebuah, apa itu, acara kebudayaan awal yang dapat dinikmati oleh masyarakat, itu aja. Ada atmosfer lain hari ini di Jakarta. Karena pakaian dari Sabang Merauke plus 11 negara dimunculkan," terang Jokowi.

Namun, pria kelahiran Solo itu mengakui masih banyak kekurangan dalam gelaran yang rencananya akan diadakan tiap 2 tahun sekali itu. Terlebih pengenalan dari masing-masing budaya yang turut serta di kirab budaya.

"Ini yang pertama, perlu ada koreksi dan evaluasi. Ini baru kemunculan pertama. Mungkin ada prajurit-prajurit Jakarta yang lain yang perlu diangkat. Saya sendiri belum banyak tahu soal itu," pungkas Jokowi. (Tnt)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya