Agatha Lily Benarkan Ada Anggota Komisi I yang Minta Nomor HP

Komnas Perempuan mengadukan 4 anggota Komisi I DPR ke Badan Kehormatan DPR terkait dugaan pelecehan terhadap Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agatha Lily pada saat proses seleksi pemilihan Komisioner KPI pada 22 Juli 2013 lalu.

Anehnya, Lily tidak pernah merasa dilecehkan oleh anggota Komisi I yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadapnya saat itu. Karena itu, Lily mengaku siap jika BK DPR memanggilnya untuk dimintai keterangan.

"Kedepannya saya siap jika BK perlu minta keterangan saya dan saya akan ceritakan dan saya akan sampaikan apa yang terjadi sebenarnya. Jadi untuk mengetahui kebenaran perlu adanya klarifikasi dan saya siap berikan keterangan jika diperlukan," kata Lily saat ditemui di acara Anugerah KPI 2013 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (12/12/2013) malam.

Lebih lanjut Lily menjelaskan, saat proses seleksi pemilihan Komisioner KPI pada 22 Juli 2013 lalu, seluruh anggota Komisi I fokus menanyakan mengenai masalah penyiaran. Namun, bila ada pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud melecehkan, itu menurutnya hanyalah candaan saja.

"Saya rasa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan semuanya terkait tentang penyiaran, kalau tidak salah ada 30 pertanyaan yang ditujukan kepada saya terkait digitalisasi penyiaran, sistem jaringan dan bagaimana pengaturan tentang konten. Di luar itu jika memang ada itu hanya bersifat candaan karena situasi saat itu sangat tegang sekali," tegasnya.

Lily juga tak membantah saat ditanya apakah ada anggota Komisi I DPR yang memintai nomor telponnya pada saat fit and proper test tersebut. Menurutnya permintaan nomor telepon tersebut hanya untuk mengonfirmasi data pribadinya sebagai kandidat Komisioner KPI.

"Ada pertanyaan mengenai nomor HP, tapi itu hanya untuk mengonfirmasi terkait dengan data pribadi saya," ungkapnya.

Lalu saat ditanya apakah ada anggota Komisi I yang menanyakan sudah punya pacar atau belum, Lily menegaskan bahwa pertanyaan tersebut hanyalah candaan belaka. "Itu hanya candaan saja, pimpinan Komisi I juga menyatakan bahwa candaan-candaan ini hanya untuk membuat supaya rileks dan tidak tegang. Jadi saya rasa semua itu tidak untuk melecehkan," tegasnya. (Adm/Ado)