4 Misteri Hidup Bagi Yenni Wahid: Lahir, Mati, Jodoh, dan Gus Dur

Menurut Yenny, ada 4 misteri dalam kehidupannya. Yakni lahir, mati, jodoh. "Dan Gus Dur," ujarnya.

oleh Oscar Ferri diperbarui 29 Des 2013, 08:14 WIB
Diterbitkan 29 Des 2013, 08:14 WIB
yenni-wahid130407b.jpg
Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Yenny Wahid menyampaikan kesaksiannya dalam acara Haul ke-4 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.

Menurut Yenny, banyak teladan selama hidup Gus Dur yang bisa diambil. "Mengambil hidayah, teladan selama Gus Dur masih ada," ujar Yenny.

Namun begitu, bagi Yenny, mengambil hikmah tentu bukan perkara mudah. Kadang, ada teladan yang terang benderang. Sebaliknya, sebagai putri Gus Dur, ia juga mengaku kerap bingung dengan pemikiran Presiden RI Ke-4 itu.

Lebih jauh, menurut Yenny, ada 4 misteri dalam kehidupannya. Yakni lahir, mati, jodoh. "Dan Gus Dur," ujarnya.

Menurut Yenny, salah satu hal yang terang benderang yang bisa diambil dari sosok Gus Dur. Bahwa apa yang telah dilakukannya bisa diikuti generasi penerus, seperti keberpihakan beliau kepada yang lemah.

"Siapapun mereka, apapun golongan, agama, suku, semua yang dipinggirkan dibela oleh Gus Dur. Beliau seorang teladan, sangat bersandar kepada keikhlasan," ujar Yenny.

Sementara, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum berpendapat, sosok Gus Dur punya prinsip yang selalu relevan dengan demokrasi di Indonesia.

"Yang selalu relevan adalah egalitarianisme. Itu prinsip yang penting dalam demokrasi yang dimiliki Gus Dur," ujar Anas usai acara Haul ke-4 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013).

Tak hanya itu, lanjut Anas, Gus Dur sebagai Presiden RI ke-4 juga punya karakteristik lain. Yakni keberanian yang jarang dimiliki pemimpin-pemimpin lain.

"Keberaniannya untuk membela orang-orang yang terpojokkan, tersudutkan, yang minoritas dalam kontek apapun, orang-orang yang lemah dan dilemahkan," kata Anas.

"Itu salah satu yang khas dari Gus Dur yang saya hormati," ucap tersangka kasus dugaan gratifikasi perencanaan proyek pembangunan Sarana dan Prasana Olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat ini. (Ein)

Baca juga:

Nyalon Gubernur Bangka Belitung, Ahok: Saya `Jual` Nama Gus Dur

Disebut Gus Dur Jadi Kapolri, Sutarman: Saya Tak Pernah Mimpi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya