Luapan sungai Ciherang membuat ratusan hektare Sawah di Desa Lenggahsari dan Desa Jayalaksana, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir. Sawah yang baru saja ditanami padi tersebut rusak sehingga menyebabkan petani merugi miliaran rupiah.
Pantauan Liputan6.com, hingga kini Sungai Ciherang yang membelah antara Kecamatan Cabangbungin dan Kecamatan Pebayuran masih meluap. Bahkan akibat luapan kali Ciherang ratusan hektar sawah di dua Kecamatan tersebut seperti lautan. Para petani pasrah ketika melihat tanaman padi yang baru satu bulan ditanam terancam gagal tanam.
"Sudah 15 hari belum surut. Bisa merugi Rp 2,5 juta setiap satu hektare. Ini total hampir 600 hektare," kata salah satu petani Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Murhan saat berbincang dengan Liputan6.com di Bekasi, Minggu (26/1/2014).
Ketinggian air yang merendam sawah sekitar 1,5 meter hingga 2 meter . Kondisi banjir diperparah dengan irigasi yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga menyebabkan air tak kunjung surut. Karena itu, Murhan berharap bantuan bibit dari pemerintah Kabupaten Bekasi, sehingga dapat bercocok tanam kembali.
"Berharap mendapat bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah setempat," harap Murhan pada pemerintah Kabupaten Bekasi. Selain merugi akibat banjir, para petani ini pun harus memikul rugi dari hutang modal dari tengkulak untuk tanam mereka.
Sementara itu, Kepala Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Nasim mengungkapkan, Kali Ciherang meluap karena tidak memiliki tanggul. Akibatnya ketika hujan besar maka Kali Ciherang meluap dan air langsung merendam persawahan dan pemukiman warga.
"Kami berharap agar pemerintah Kabupaten Bekasi maupun Provinsi Jawa Barat agar segera membuat tanggul di sepanjang kali Ciherang, sehingga nantinya apabila air kali Ciherang meluap dapat tertahan oleh tanggul," harap Nasim. (Dji/Eks)
Baca juga:
2 Pekan Dikepung Banjir, Pengungsi di Bekasi Kelaparan
Jalan Amblas, Jalur Penghubung Kota-Kabupaten Bekasi Terputus
Kunjungi Korban Banjir di Bekasi, SBY: Sabar Ya...
Pantauan Liputan6.com, hingga kini Sungai Ciherang yang membelah antara Kecamatan Cabangbungin dan Kecamatan Pebayuran masih meluap. Bahkan akibat luapan kali Ciherang ratusan hektar sawah di dua Kecamatan tersebut seperti lautan. Para petani pasrah ketika melihat tanaman padi yang baru satu bulan ditanam terancam gagal tanam.
"Sudah 15 hari belum surut. Bisa merugi Rp 2,5 juta setiap satu hektare. Ini total hampir 600 hektare," kata salah satu petani Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Murhan saat berbincang dengan Liputan6.com di Bekasi, Minggu (26/1/2014).
Ketinggian air yang merendam sawah sekitar 1,5 meter hingga 2 meter . Kondisi banjir diperparah dengan irigasi yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga menyebabkan air tak kunjung surut. Karena itu, Murhan berharap bantuan bibit dari pemerintah Kabupaten Bekasi, sehingga dapat bercocok tanam kembali.
"Berharap mendapat bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah setempat," harap Murhan pada pemerintah Kabupaten Bekasi. Selain merugi akibat banjir, para petani ini pun harus memikul rugi dari hutang modal dari tengkulak untuk tanam mereka.
Sementara itu, Kepala Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Nasim mengungkapkan, Kali Ciherang meluap karena tidak memiliki tanggul. Akibatnya ketika hujan besar maka Kali Ciherang meluap dan air langsung merendam persawahan dan pemukiman warga.
"Kami berharap agar pemerintah Kabupaten Bekasi maupun Provinsi Jawa Barat agar segera membuat tanggul di sepanjang kali Ciherang, sehingga nantinya apabila air kali Ciherang meluap dapat tertahan oleh tanggul," harap Nasim. (Dji/Eks)
Baca juga:
2 Pekan Dikepung Banjir, Pengungsi di Bekasi Kelaparan
Jalan Amblas, Jalur Penghubung Kota-Kabupaten Bekasi Terputus
Kunjungi Korban Banjir di Bekasi, SBY: Sabar Ya...