Asap tebal akibat kebakaran yang melanda lahan dan hutan di Pekanbaru, Riau 2 pekan belakangan mulai meresahkan warga. Akibatnya, penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II mulai terganggu.
"Saat baru dibukanya aktivitas bandara pada pukul 06.00 WIB ada beberapa jadwal kedatangan yang ditunda. Itu akibat visibilitas atau jarak pandang yang sangat minim. Begitu juga dengan jadwal keberangkatan pesawat," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Baiquni, Selasa (11/2/2014).
Namun, kata dia, saat ini jarak pandang sudah mulai naik dan aktivitas kembali normal. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Riau menyatakan, jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II pada pukul 06.00-07.00 WIB hanya 500 meter dan berpotensi menganggu aktivitas penerbangan.
"Rendahnya jarak pandang itu akibat tertutup kabut asap bercampur awan fog," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Bibin Sulianto di Pekanbaru.
Sulianto menjelaskan, fog merupakan awan yang berada di permukaan tanah yang mengandung jutaan butiran air yang sangat kecil. Peristiwa itu dampak dari penguapan yang tidak menghasilkan hujan, sehingga awan-awan penghujan turun hingga ke permukaan tanah.
Kondisi tersebut, lanjut Sulianto, yang kemudian menyebabkan visibilitas maksimal pagi tadi hanya mampu menembus 500 meter. "Ditambah lagi dengan kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan atau hutan yang masih ada hingga saat ini," katanya.
Kondisi itu sudah sangat berpeluang untuk mangganggu aktivitas di Bandara SSK II mengingat normal jarak pandang adalah di atas 1.500 meter. Namun setelah pukul 08.00 WIB, jarak pandang sudah mulai meningkat menjadi di atas 700 meter.
"Hal itu karena awan fog biasanya akan kembali naik atau hilang saat cuaca panas. Sehingga sekarang yang tersisa di permukaan bumi hanya kabut asap," imbuh Sulianto. (Ant/Rmn/Ism)
Baca juga:
BMKG: Kabut Asap Riau Belum Mengarah Singapura-Malaysia
[VIDEO] Kabut Asap Kian Pekat Selimuti Pekanbaru
[VIDEO] Riau Darurat Bencana Kabut Asap
"Saat baru dibukanya aktivitas bandara pada pukul 06.00 WIB ada beberapa jadwal kedatangan yang ditunda. Itu akibat visibilitas atau jarak pandang yang sangat minim. Begitu juga dengan jadwal keberangkatan pesawat," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Baiquni, Selasa (11/2/2014).
Namun, kata dia, saat ini jarak pandang sudah mulai naik dan aktivitas kembali normal. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Riau menyatakan, jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II pada pukul 06.00-07.00 WIB hanya 500 meter dan berpotensi menganggu aktivitas penerbangan.
"Rendahnya jarak pandang itu akibat tertutup kabut asap bercampur awan fog," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Bibin Sulianto di Pekanbaru.
Sulianto menjelaskan, fog merupakan awan yang berada di permukaan tanah yang mengandung jutaan butiran air yang sangat kecil. Peristiwa itu dampak dari penguapan yang tidak menghasilkan hujan, sehingga awan-awan penghujan turun hingga ke permukaan tanah.
Kondisi tersebut, lanjut Sulianto, yang kemudian menyebabkan visibilitas maksimal pagi tadi hanya mampu menembus 500 meter. "Ditambah lagi dengan kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan atau hutan yang masih ada hingga saat ini," katanya.
Kondisi itu sudah sangat berpeluang untuk mangganggu aktivitas di Bandara SSK II mengingat normal jarak pandang adalah di atas 1.500 meter. Namun setelah pukul 08.00 WIB, jarak pandang sudah mulai meningkat menjadi di atas 700 meter.
"Hal itu karena awan fog biasanya akan kembali naik atau hilang saat cuaca panas. Sehingga sekarang yang tersisa di permukaan bumi hanya kabut asap," imbuh Sulianto. (Ant/Rmn/Ism)
Baca juga:
BMKG: Kabut Asap Riau Belum Mengarah Singapura-Malaysia
[VIDEO] Kabut Asap Kian Pekat Selimuti Pekanbaru
[VIDEO] Riau Darurat Bencana Kabut Asap