Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Budiman, menghimbau kepada masyarakat yang daerahnya terkena dampak abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud terkait adanya banjir lahar dingin.
Hal tersebut diungkapkan Budiman, karena dirinya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada tanggal 18 Februari mendatang diprediksi akan terjadi hujan lebat di beberapa lokasi di Jawa Timur.
"Saya mendapat informasi dari BMKG bahwa pada 18 Februari akan ada hujan cukup besar. Sehingga dikawatirkan ada lahar dingin," kata Budiman di Malang, Jawa Timur, Minggu (16/2/2014).
Namun, ia berharap, gerimis yang mengguyur Malang pada hari ini dan kemarin diharapkan mematahkan prediksi adanya hujan lebat pada 18 Februari mendatang. "Syukur sekarang ada sedikit hujan dan diharapkan saat 18 Februari itu sudah tak ada hujan deras dan relatif aman," papar Budiman.
Untuk kondisi saat ini, sambung dia, di luar radius 10 kilometer masyarakat sudah bisa kembali ke rumahnya. Akan tetapi, masyarakat yang tinggal di kawasan lembah yang berpotensi menjadi jalur aliran lahar dingin untuk tidak kembali kerumah terlebih dahulu.
"Mereka yang rumahnya ditempat datar dan tinggi, boleh pulang. Tetapi lebih baik tetap dipengungsian dulu," jelas Budiman.
Disisi lain, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Brigjend Andhika Perkasa menambahkan, prediksi hujan lebat yang berpotensi menimbulkan lahar dingin pada 18 Oktober harus diwaspadai di kawasan lembah.
Curah hujan tinggi mengakibatkan debu dan materialan vulkanik terbawa banjir bisa dengan mudah menghantam bangunan. Terutama bangunan non permanen yang mayoritas atapnya banyak ditutupi debu vulkanik.
"Mereka yang tinggal di lembah itu yang paling bahaya yakni di daerah barat daya Gunung Kelud, terutama di Blitar dan Kediri. Untuk wilayah Ngantang Malang relative aman," urai Andhika.
Menurutnya, posisi Ngantang, Malang berada di wilayah timur laut Gunung Kelud dengan posisi lebih tinggi aman. Sehingga diperkirakan aman dari ancaman lahar dingin. "Lebih baik semua tetap dikosongkan, jangan pulang dulu. Warga lebih baik bertahan di pengungsian dulu," pungkas Andhika. (Adm)
Baca Juga:
Bantu Korban Letusan Kelud, 5.000 Personel TNI Diterjunkan
[VIDEO] Abu Kelud Tutup Bandara, Dahlan Iskan Cs Naik Kereta
[VIDEO] Bandara Tutup Imbas Abu Kelud, Penukaran Tiket Antre
Hal tersebut diungkapkan Budiman, karena dirinya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada tanggal 18 Februari mendatang diprediksi akan terjadi hujan lebat di beberapa lokasi di Jawa Timur.
"Saya mendapat informasi dari BMKG bahwa pada 18 Februari akan ada hujan cukup besar. Sehingga dikawatirkan ada lahar dingin," kata Budiman di Malang, Jawa Timur, Minggu (16/2/2014).
Namun, ia berharap, gerimis yang mengguyur Malang pada hari ini dan kemarin diharapkan mematahkan prediksi adanya hujan lebat pada 18 Februari mendatang. "Syukur sekarang ada sedikit hujan dan diharapkan saat 18 Februari itu sudah tak ada hujan deras dan relatif aman," papar Budiman.
Untuk kondisi saat ini, sambung dia, di luar radius 10 kilometer masyarakat sudah bisa kembali ke rumahnya. Akan tetapi, masyarakat yang tinggal di kawasan lembah yang berpotensi menjadi jalur aliran lahar dingin untuk tidak kembali kerumah terlebih dahulu.
"Mereka yang rumahnya ditempat datar dan tinggi, boleh pulang. Tetapi lebih baik tetap dipengungsian dulu," jelas Budiman.
Disisi lain, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Brigjend Andhika Perkasa menambahkan, prediksi hujan lebat yang berpotensi menimbulkan lahar dingin pada 18 Oktober harus diwaspadai di kawasan lembah.
Curah hujan tinggi mengakibatkan debu dan materialan vulkanik terbawa banjir bisa dengan mudah menghantam bangunan. Terutama bangunan non permanen yang mayoritas atapnya banyak ditutupi debu vulkanik.
"Mereka yang tinggal di lembah itu yang paling bahaya yakni di daerah barat daya Gunung Kelud, terutama di Blitar dan Kediri. Untuk wilayah Ngantang Malang relative aman," urai Andhika.
Menurutnya, posisi Ngantang, Malang berada di wilayah timur laut Gunung Kelud dengan posisi lebih tinggi aman. Sehingga diperkirakan aman dari ancaman lahar dingin. "Lebih baik semua tetap dikosongkan, jangan pulang dulu. Warga lebih baik bertahan di pengungsian dulu," pungkas Andhika. (Adm)
Baca Juga:
Bantu Korban Letusan Kelud, 5.000 Personel TNI Diterjunkan
[VIDEO] Abu Kelud Tutup Bandara, Dahlan Iskan Cs Naik Kereta
[VIDEO] Bandara Tutup Imbas Abu Kelud, Penukaran Tiket Antre