Liputan6.com, Jakarta Universitas Padjajaran dinobatkan sebagai pemenang Debat SDGs ke-2. Kompetisi virtual yang berfokus tentang Keterlibatan Pemuda dalam Pemulihan Pasca Pandemi.
Universitas Padjajaran dinobatkan sebagai pemenang Debat SDGs Indonesia tahunan kedua, dengan fokus pada keterlibatan pemuda di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga
Bertajuk “Bright YOUth, Better Planet”, acara virtual ini diselenggarakan United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Luar Negeri dan Tanoto Foundation.
Advertisement
Perguruan tinggi yang berbasis di Bandung, Jawa Barat tersebut menjadi yang terbaik di antara 250 tim dari seluruh Indonesia dalam acara virtual maraton dua minggu.
Universitas Padjajaran meraih tongkat pemenang setelah bertanding dengan finalis President University, melalui proses final yang ketat dan disiarkan secara langsung lewat kanal Youtube @UNDPIndonesia.
“Saya percaya ini adalah pengalaman yang memperkaya wawasan bagi lebih dari 300 laki-laki dan perempuan muda yang berpartisipasi dalam kompetisi debat, dan acara ini telah memungkinkan mereka untuk mempertajam pengetahuan mereka tentang Tujuan Pembangunan Global, pemikiran kritis dan keterampilan kepemimpinan,” ujar Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia.
Dia mengatakan, saat ini adalah dekade yang menentukan untuk SDGs, agenda yang menjadi semakin relevan selama pandemi COVID-19 ini dibandingkan sebelumnya. Debat ini adalah bagian dari upaya UNDP untuk menanamkan DNA SDGs di antara para pemikir muda di Indonesia.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Nasional pada tanggal 28 Oktober, hari bersejarah bagi negara yang menghargai partisipasi pemuda secara nasional sebelum berdirinya Republik Indonesia.
Dengan perubahan radikal yang terjadi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah pandemi COVID-19, kebutuhan untuk membina para pemimpin muda kita dengan pemikiran kritis dan kreativitas menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.
"Saya yakin acara debat seperti ini dapat membantu Indonesia mempersiapkan para pemikir muda dengan lebih baik untuk mempercepat pencapaian SDGs, khususnya untuk menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti, Penasihat Senior Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk Ekonomi dan Pendanaan.
Tantangan
Pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan khusus bagi kaum muda yang, terlepas dari perjuangan mereka, terus menjangkau komunitas yang rentan dan menjadi sukarelawan untuk membantu kelompok-kelompok yang termarjinalisasi.
Dengan latar belakang inilah acara tahun ini menyoroti bagaimana kaum muda Indonesia merespon tantangan pandemi COVID-19 dan bagaimana mereka bertindak dalam agenda SDGs.
“Debat SDGs ini menarik minat mahasiswa yang ingin mendapatkan keterampilan berharga seperti negosiasi dan pemikiran analitis. Debat ini membantu mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung untuk memperoleh pengetahuan melalui proses yang memberdayakan dan bermanfaat,” ujar J. Satrijo Tanudjojo, CEO Global, Tanoto Foundation.
UNDP dan Tanoto Foundation memiliki sejarah panjang kemitraan dalam pencapaian Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pada bulan Februari 2016, UNDP dan Tanoto Foundation bekerja sama untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam agenda pembangunan daerah di provinsi Riau.
Yayasan tersebut juga mendukung Prakarsa Minyak Sawit Berkelanjutan (SPOI) UNDP dengan membantu petani swadaya dan petani plasma untuk mengelola perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.
Tahun lalu, Pemerintah Indonesia, UNDP, dan Tanoto Foundation mendirikan SDG Academy, sebuah platform pembelajaran untuk mempercepat kemajuan pencapaian SDGs di Indonesia.
Advertisement