Liputan6.com, Jakarta Saat harus menerima klaim dari dokter bahwa terkena kanker, itu akan membuat seseorang merasa begitu terpukul. Pasti sulit bagi mereka untuk menerima kenyataan tersebut.
Selain menjalani pengobatan, pasien kanker juga harus menerima dukungan emosional untuk mengatasi penyakit tersebut. Jangan biarkan mereka menghadapi tantangan sendirian.
Setelah diklaim terkena kanker, tidak sedikit mental pasien tersebut menjadi down. Oleh karena itu, penting juga perlu diperhatikan mengenai kesehatan mental pasien.
Advertisement
Rasa takut, cemas, bahkan depresi itu mungkin dirasakan oleh pasien pernyakit tersebut. Hal itu tentu sangat berdampak bagi psikologis pasien. Terlebih di masa pandemi seperti ini, tekanan mental bertambah saat pasien didiagnosis penyakit tersebut.
Dampak psikologis dari penyakit ini beragam dari waktu ke waktu. Mereka mengalami berbagai emosi sejak mulai didiagnosis hingga saat menjalani pengobatan.
Baik itu saat mengalami gejala penyakit tersebut dan efek samping dari kemoterapi. Penyakit seperti itu pasti memengaruhi perasaan pasien tentang diri mereka sendiri.
Untuk itu, sebagai orang yang peduli terhadap pasien kanker, entah yang akan terjadi pada teman, kerabat, atau keluarga Anda, tentu Anda turut berperan untuk memberi dukungan kepada mereka. Bukan justru Anda menjauhkan diri dari mereka.
Berikut ini tips yang bisa Anda lakukan untuk mengelola kesehatan mental untuk mendukung pasien kanker, seperti melansir laman Times Now News.
1. Rawat orangnya, bukan hanya penyakitnya
Pengobatan terhadap pasien kanker lebih berfokus pada pengobatan penyakitnya. Selain itu, juga penting untuk memberikan pengobatan kepada pasiennya secara keseluruhan.
Perawatan kanker membutuhkan pendekatan holistik. Pendekatan tersebut dilakukan guna menjaga kesehatan fisik, gizi, dan emosional pasien.
Selain itu, ada pula pendekatan konvensional. Pendekatan tersebut berfokus pada aspek-aspek, seperti menawarkan konseling bagi pasien dan anggota keluarga lainnya, memastikan gerakan atau latihan fisik yang direkomendasikan untuk pasien, serta menjaga asupan makanan yang sehat untuk membantu pasien kanker mengatasi penyakitnya dengan lebih baik.
 2. Ubah pembicaraan
Kemajuan teknologi telah memberikan perubahan, khususnya pada pengobatan kanker. Saat ini, pengobatan kanker jauh lebih dipersonalisasi dan peluang untuk mengalahkan penyakit jauh lebih tinggi. Hal itu juga menunjukkan kualitas pasien kanker telah meningkat.
Penyedia pengobatan serta perawat harus bisa mengomunikasikan onkologi medis kepada pasien mereka untuk menanamkan harapan.
3. Meminta bantuan kepada ahli kesehatan mental
Sebagai orang terdekat pasien kanker, sebaiknya juga bisa mencari dan meminta bantuan kepada ahli kesehatan mental. Dengan mereka, pasien kanker bisa lebih terbuka tentang perasaan dan tantangan yang mereka hadapi.
Selain itu, pasien juga bisa berintreaksi dengan orang yang sebelumnya atau sedang menjadi pasien kanker. Dengan pengalaman serupa, mereka bisa bertukar pengalaman dan bersama-sama menghadapinya.
Selain ahli kesehatan mental, suatu kelompok pendukung tertentu juga bisa berpengaruh terhadap pasien kanker. Mereka bisa memandu pasien tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan pengobatan dan penanganan nyeri.
Â
4. Meminta bantuan orang lain yang dipercaya
Dalam beberapa kasus pasien kanker yang sakit parah, anggota keluarga atau orang terdekatnya mungkin juga mengalami stres serta kelelahan fisik dan emosional.
Ada cara lain agar tidak terjadi seperti itu. Anda mungkin perlu bantuan dari beberapa orang untuk bergantian merawatnya. Orang-orang yang dipercaya mungkin bisa membantu Anda.
5. Konseling keuangan
Setelah didiagnosis dengan penyakit yang cukup serius itu, yang kemudian diikuti dengan pengobatan yang dilakukan secara rutin selama waktu yang mungkin cukup lama, hal itu bisa saja dapat menguras finansial pasien tersebut.
Mereka harus menjalani perawatan yang pasti membutuhkan biaya. Dalam situasi tersebut, Anda bisa mencari bantuan dari seorang konselor keuangan. Dengan begitu, akan membantu Anda mengelola keuangan.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Â
Advertisement