Pandemi Covid-19 Bikin Orang Kian Perhatikan Kesehatan, Tak Ragu Keluarkan Dana Asuransi

Survei survei skor Kesejahteraan 360° untuk mendapat gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Okt 2021, 12:57 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 12:57 WIB
survei skor Kesejahteraan 360° Cigna.
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds menjelaskan survei skor Kesejahteraan 360° Cigna.

Liputan6.com, Jakarta Terungkap jika kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia membuat masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan.

Hal itu terungkap dari hasil survei skor Kesejahteraan 360° yang digelar Cigna secara global terhadap 18.000 responden di 21 negara pada kuartal kedua 2021. Negara yang masuk survei antara lain Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Indonesia.

Kenaikan kepedulian masyarakat, terutama di Indonesia terhadap kesehatan dalam hasil survei Cigna mengonfirmasi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun.

Angkanya naik dari Rp 1,67 juta pada 2019 menjadi Rp 1,74 juta di 2020. Kemudian naik lagi menjadi Rp 1,78 juta pada Juni 2021.

Dengan data ini bisa dilihat jika masyarakat mau mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi.

Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. OJK mencatat, nilai klaim asuransi meningkat 3,97 persen (YoY) pada masa pandemi, yakni dari Rp 47,6 triliun pada April 2020, menjadi Rp 49,49 triliun pada periode yang sama 2021.

President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, survei itu untuk mendapat gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Dari survei ini Cigna bertujuan memberi solusi terhadap pengelolaan finansial terkait kesehatan dan kesejahteraan sesuai kebutuhan mereka.

“Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Phil Reynolds di Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei itu, Cigna melakukan inovasi. Langkah Cigna tersebut sangat membantu nasabahnya dan itu mendorong pertumbuhan jumlah nasabah.

Tercatat nasabah yang dilayani Cigna di pertengahan tahun 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini di tahun 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.

Hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan, nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar, tercatat mencapai Rp 490 triliun.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sebabkan Stres di Masyarakat

Survei Cigna
President Director & CEO Cigna Indonesia, Phil Reynolds dan Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Strategis Cigna Indonesia, Akhiz Nasution. Dok

Di sisi lain, Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.

Survei ini juga mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan, stabilitas sistem keuangan selama pandemi telah terganggu.

Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen dan bisnis global juga turun tajam melebihi krisis keuangan global 2008.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan, pada periode Januari–Maret 2020, arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 145,28 triliun.

Angka ini jauh lebih besar dibandingkan masa krisis keuangan global tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 69,9 triliun.

Pandemi juga menghantam dunia usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) mengungkapkan, dari Juli 2020 hingga September 2021 tercatat sudah 30 juta UMKM bangkrut.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Strategis Cigna Indonesia Akhiz Nasution menyebutkan, secara umum tingkat stres orang Indonesia memang lebih rendah dibanding negara-negara yang disurvei, termasuk negara tetangga seperti Singapura.

Namun, Indonesia tetap mengalami peningkatan tingkat stres dari 73 persen di awal 2020 ke angka 75 persen pada tahun 2021.

Peningkatan stres ini juga dipengaruhi adanya pembatasan aktivitas masyarakat selama masa pandemi, terutama dalam melakukan perjalanan luar kota dan pergi berwisata.

Mengingat rata-rata mayarakat Indonesia gemar berkumpul atau bepergian bersama teman atau keluarga. Akibat adanya pembatasan itu, bisa dilihat dari data penurunan tingkat isian hotel dan jumlah penumpang transportasi udara.

Akhiz Nasution menjelaskan, Cigna memahami pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental untuk menjaga kesejahteraan individu.

Untuk itu, Cigna terus berkomitmen menyediakan solusi perlindungan asuransi yang mampu membantu nasabah meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan pikiran mereka. Apa yang dilakukan Cigna, merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di tengah pandemi ini. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya