Liputan6.com, Jakarta Air menjadi kekuatan pendorong di dalam tubuh. Mengingat kandungan air di dalam tubuh setiap manusia hampir 65 persen. Jadi, setiap individu jangan sampai dehidrasi karena itu akan mempengaruhi kemampuan otak.
Pernyataan tersebut sesuai dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu universitas di AS yang diterbitkan oleh Science Daily.
Baca Juga
Melansir laman Timesnownews, Rabu (27/4/2022), para peneliti di Penn State University telah menemukan bahwa seseorang yang tidak mendapatkan cukup air juga dapat dikaitkan dengan kinerja kognitif. Jadi, mereka berasumsi bahwa kekurangan air dapat menyebakan perasaan lesu, lemah, dan mungkin membuat sakit kepala.
Advertisement
Sebelumnya, para peneliti telah menyelidiki tingkat hidrasidan asupan air di antara orang dewasa yang lebih tua terkait dengan skor mereka pada beberapa tes yang dirancang untuk mengukur fungsi kognitif.
Mereka menemukan bahwa di antara wanita, tingkat hidrasi yang lebih rendah dikaitkan dengan skor yang lebih rendah pada tugas yang dirancang untuk mengukur kecepatan motorik, perhatian berkelanjutan, dan memori kerja.
Namun, mereka tidak menemukan hasil yang sama untuk pria. Sebagai informasi, temuan ini dipublikasikan di European Journal of Nutrition.
"Studi ini memberi kita petunjuk tentang bagaimana hidrasi dan kebiasaan minum terkait berhubungan dengan kognisi pada orang dewasa yang lebih tua," tutur seorang sarjana postdoctoral dan penulis studi Hilary Bethancourt.
"Ini penting karena orang dewasa yang lebih tua sudah menghadapi peningkatan risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia dan seringkali lebih kecil kemungkinannya dibandingkan orang dewasa yang lebih muda untuk memenuhi rekomendasi harian tentang asupan air,” lanjutnya.
Kelebihan Cairan
Di samping itu, seorang Profesor Karir Awal Ann Atherton Hertzler di Kesehatan Global Asher Rosinger mengatakan, para peneliti menemukan hasil yang sama ketika para peserta mengalami kelebihan cairan.
"Kami menemukan hasil yang menunjukkan bahwa overhidrasi mungkin sama merugikannya dengan kinerja kognitif seperti dehidrasi pada orang dewasa yang lebih tua," kata Rosinger.
"Karena itu, berada di 'titik manis' hidrasi tampaknya paling baik untuk fungsi kognitif, terutama untuk tugas-tugas yang membutuhkan perhatian berkelanjutan,” imbuhnya.
Bethancourt menuturkan, "Seiring bertambahnya usia, cadangan air kita menurun karena pengurangan massa otot, ginjal kita menjadi kurang efektif dalam menahan air, dan sinyal hormonal yang memicu rasa haus dan memotivasi asupan air menjadi tumpul.”
Dalam penelitan, peserta juga menyelesaikan tiga tugas yang dirancang untuk mengukur aspek kognisi yang berbeda, dengan dua tugas pertama mengukur ingatan verbal dan kefasihan verbal masing-masing. Sedangkan tugas ketiga mengukur kecepatan pemrosesan, perhatian berkelanjutan, dan memori kerja.
"Hasil menuju skor yang lebih rendah pada tes simbol angka di antara wanita yang dikategorikan sebagai kekurangan cairan atau kelebihan cairan adalah temuan paling menonjol yang tersisa setelah kami memperhitungkan faktor berpengaruh lainnya,” katanya.
Jadi, “Sangat menarik bahwa meskipun tes perhatian, kecepatan pemrosesan, dan memori kerja hanya memakan waktu beberapa menit, itu adalah yang paling kuat terkait dengan tingkat hidrasi yang lebih rendah," jelasnya lebih lanjut.
"Karena orang dewasa yang lebih tua mungkin tidak selalu merasa haus ketika tubuh mereka mencapai keadaan kurang hidrasi dan mungkin mengonsumsi diuretik yang dapat meningkatkan ekskresi garam, penting bagi orang dewasa yang lebih tua dan dokter mereka untuk lebih memahami gejala kekurangan dan kelebihan cairan, " tambah Rosinger.
Advertisement
Berapa banyak air yang harus diminum setiap hari?
Menurut Klinik Mayo, rata-rata orang dewasa sehat yang tinggal di iklim sedang membutuhkan asupan cairan harian yang cukup sekitar 15,5 cangkir atau sekitar 3,7 liter cairan sehari untuk pria. Sementara untuk wanita sekitar 11,5 cangkir atau 2,7 liter.
Akan tetapi salah satu laporan Harvard memperingatkan agar tidak mencoba menggunakan aturan yang sama bagi semua orang dewasa. Dikatakan tidak ada jawaban yang cocok untuk semua.
Julian Seifter sebagai Spesialis Ginjal dan Profesor Kedokteran di Harvard Medical School mengatakan bahwa aturan 4-6 cangkir setiap hari sudah sesuai untuk orang yang umumnya sehat. Bahkan lebih baik mengonsumsi terlalu banyak air jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit tiroid atau masalah ginjal, hati, atau jantung atau jika Anda mengonsumsi obat yang membuat Anda menahan air, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat nyeri opiat, dan beberapa antidepresan.
Berapa banyak air sehari yang harus Anda minum jika Anda termasuk dalam kategori itu? Seifter mengatakan, asupan air harus dipenuhi secara individual itu perlu Anda konsultasikan dengan dokter. Terlebih jika Anda tidak yakin tentang jumlah yang tepat.
Lagi pula, keracunan air juga merupakan hal yang buruk. Keracunan air adalah gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh terlalu banyak minum air.
Dalam kasus yang parah, keracunan air dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, koma, dan bahkan kematian. Minum terlalu banyak air dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak. Ini dapat menyebabkan berbagai gejala dan, dalam kasus yang parah, menjadi fatal.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati