Hati-hati, WHO Ingatkan Ada 19 Jamur yang Bisa Ancam Kesehatan Manusia

Mengingat sebagian besar patogen jamur tidak memiliki diagnostik yang cepat dan sensitif dan yang ada tidak tersedia secara luas atau terjangkau secara global.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 31 Okt 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 18:00 WIB
Mencegah Infeksi Jamur Pada Kulit
Mencegah Infeksi Jamur Pada Kulit

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menerbitkan daftar 19 jamur yang bisa mengancam kesehatan masyarakat. Patogen jamur merupakan ancaman utama bagi kesehatan masyarakat. Hal itu karena menjadi semakin umum dan resisten terhadap pengobatan dengan hanya empat kelas obat antijamur yang tersedia saat ini dan beberapa kandidat dalam jalur klinis.

Dilansir dari laman who.int, Senin  (31/10/2022), mengingat sebagian besar patogen jamur tidak memiliki diagnostik yang cepat dan sensitif dan yang ada tidak tersedia secara luas atau terjangkau secara global.

Selain itu, bentuk invasif dari infeksi jamur ini sering mempengaruhi pasien yang sakit parah dan bagi yang memiliki kondisi terkait sistem kekebalan yang mendasarinya. Populasi dengan risiko terbesar infeksi jamur invasif termasuk mereka yang menderita kanker, HIV/AIDS, transplantasi organ, penyakit pernapasan kronis, dan infeksi tuberkulosis pasca-primer.

Bukti yang muncul menunjukkan bahwa insiden dan jangkauan geografis penyakit jamur berkembang di seluruh dunia karena pemanasan global dan peningkatan perjalanan dan perdagangan internasional. Selama pandemi COVID-19, insiden infeksi jamur invasif yang dilaporkan meningkat secara signifikan di antara pasien yang dirawat di rumah sakit.

Karena jamur yang menyebabkan infeksi umum, seperti candida oral dan kandidiasis vagina, menjadi semakin resisten terhadap pengobatan, risiko pengembangan bentuk infeksi yang lebih invasif pada populasi umum juga meningkat.

“Muncul dari bayang-bayang pandemi resistensi antimikroba bakteri, infeksi jamur tumbuh, dan semakin resisten terhadap pengobatan, menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO, Antimicrobial Resistance (AMR) Hanan Balkhy.

Terlepas dari kekhawatiran yang berkembang, infeksi jamur menerima sangat sedikit perhatian dan sumber daya, yang menyebabkan kelangkaan data berkualitas tentang distribusi penyakit jamur dan pola resistensi antijamur. Akibatnya, beban pasti penyakit jamur dan resistensi antijamur, tidak diketahui, dan oleh karena itu responsnya dirusak.

 

Daftar 19 Jamur Berbahaya

Infeksi Jamur Candida
Ilustrasi Infeksi Jamur Candida Credit: pexels.com/Hun

Dalam hal ini, WHO telah membagi jamu berbahaya yang bisa mengancam kesehatan menjadi tiga kategori, yaitu kelompok kritis (critical group), kelompok tinggi (high group), dan kelompok sedang (medium group).

Adapun rincian 19 jamur tersebut antara lain:

Critial Group

1. Cryptococcus neoformans

2. Candida auris

3. Aspergillus fumigatus

4. Candida albicans

High Group

5. Nakaseomyces glabrata

6. Histoplasma spp.

7. Agen penyebab Eumycetoma

8. Fusarium sp

9. Candida parapsilosis

10. Mucorales

11. Candida tropicalis

Medium Group

12. Scedosporium sp

13. Cryptococcus gattii

14. Lomentospora prolificans

15. Talaromyces marneffei

16. Coccidioides spp

17. Pneumocystis jirovecii

18. Pichia kudriavzeveii (Candida krusei)

19. Paracoccidioides spp

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya