Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang sangat berarti? Saat hati masih merindu, namun langkah harus terus berjalan. Itulah drama yang dirasakan Ditra dan Lisa dalam drama "Rindu Setengah Mati".Â
Kisah cinta mereka yang penuh lika-liku akan membuatmu ikut merasakan setiap detak jantung, setiap tetes air mata, dan setiap senyuman yang terukir. Saksikan drama Rindu Setengah Mati di Vidio.
Tidak Sepenuhnya Ingin Mengakhiri Hubungan
Ditra dan Lisa, dua jiwa yang pernah saling terikat dalam cinta, kini harus berjuang dengan sisa-sisa perasaan yang belum sepenuhnya padam. Meski telah memutuskan untuk mengakhiri kisah cinta mereka, keduanya masih menyimpan kerinduan yang mendalam.
Sejumlah kesalahpahaman dan peluang yang hilang menjadi penyebab utama berakhirnya hubungan mereka. Ditra, yang tak rela kehilangan Lisa, berusaha keras untuk merebut kembali hati wanita yang dicintainya. Namun, kehadiran Bara, sosok baru yang menarik perhatian Lisa, semakin mengaburkan harapan Ditra.
Di sisi lain, Ditra juga harus menghadapi situasi keluarga yang semakin rumit. Kembalinya adiknya dari luar negeri, yang juga terhubung dengan kehadiran Bara, semakin memperumit masalah yang sedang dihadapinya.
Di tengah konflik batin yang mendera, Lisa dan Ditra dihadapkan pada pilihan sulit: akankah mereka mampu mengatasi segala rintangan dan kembali bersatu? Ataukah mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa cinta mereka tak lagi bisa bersatu?
Advertisement
Nonton Rindu Setengah Mati di Vidio
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai drama Rindu Setengah Mati yang mengangkat kisah romansa. Segera nonton Rindu Setengah Mati di Vidio.
Vidio juga menyediakan berbagai macam tontonan lainnya yang begitu menarik. Anda bisa nonton film online streaming mulai dari Film Indonesia, Film Hollywood, Film Bollywood, dan berbagai jenis film lainnya.
Langsung saja download aplikasi Vidio di handphone Anda melalui Google Play Store atau App Store untuk menikmati pengalaman menonton di mana saja dan kapan saja hanya di Vidio.
Penulis: Rully Desthian Pahlephi