Demi Status Sosial, Pemudik Rela Tempuh Jarak dengan Motor

Nyatanya, sepeda motor bukan hanya berfungsi tunggal sebagai kendaraan mudik, namun juga penunjuk status sosial.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 23 Jul 2014, 12:29 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2014, 12:29 WIB
PT ASDP Bakauheni Tambah Tollgate Jelang Arus Mudik
Penampahan serupa juga terjadi di loket pembelian tiket bagi para penumpang pejalan kaki.

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran dinilai sebagai momentum tepat guna bersilaturahmi ke kampung halaman. Dari sekian banyak moda transportasi yang tersedia, sepeda motor nyatanya masih menjadi primadona bagi sejumlah kalangan.

Presiden Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata menuturkan, sepeda motor mampu memenuhi kebutuhan angkutan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ia beralasan, masyarakat memilih roda dua sebagai kendaraan mudik karena dinilai lebih efektif dan efisien.

Selain itu, pemudik yang menggunakan sepeda motor, lanjut Gunadi, juga memiliki beberapa motif. Bukan hanya sebagai kendaraan menuju kampung halaman, sepeda motor juga dapat menunjukkan status sosial.

"Sebetulnya mereka itu (pemudik) bisa saja menggunakan jenis transpotrasi lain. Tetapi, tujuan mudik dengan motor banyak motifnya, salah satunya untuk memperlihatkan keberhasilan mereka selama merantau," jelasnya kepada Liputan6.com, Selasa (22/7/2014).

"Sepeda motor bukan hanya berfungsi sebagai kendaraan menuju ke kampung halaman, tapi juga sebagai hadiah kepada keluarga mereka di kampung halaman," imbuh dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya