Liputan6.com, Pekanbaru - Banyaknya warga Riau yang menggunakan mobil dengan plat nomor Jakarta nyatanya membuat gusar Pemerintah Provinsi Riau. Pasalnya, menjamurnya kendaraan berplat nomor Ibu Kota tersebut dikatakan merugikan pemerintah setempat.
Merespons fenomena tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyad Juliandi, menghimbau para pengusaha dan warga Riau untuk menggunakan mobil dengan nomor polisi Riau, atau yang berkode BM.
"Himbauan dari Pemprov, kami berharap mobil yang beredar di Riau jangan pakai plat nomor lain. Pakai BM," katanya disela-sela peluncuran Mitsubishi di Pekanbaru.
Advertisement
Lanjut dia, penggunaan kendaraan dengan nomor polisi di luar Riau merugikan Pemprov. Sebab, mobil tersebut tidak membayar retribusi guna menopang pembangunan daerah.
"Kalau pakai plat BM, bapak-ibu memberi kontribusi. Sekurang-kurangnya ada pemasukan ke Pemprov dari biaya balik nama dan lain-lain," imbuh Arsyad.
Diakuinya, seiring dengan ‎pertumbuhan ekonomi Riau, industri otomotif turut mengalami perkembangan. Untuk itu, Pemprov pun intens menyediakan infrastruktur jalan untuk memudahkan mobilisasi.
"Kalau dulu lembaga pembiayaan punya alasan karena nggak ada cabang di Riau, adanya di Medan. Sekarang nggak ada alasan lagi. Semua ada di Riau. Plat nomornya harus BM," tuntas dia. (Gst/Des)