Mengapa Porsche Belum Boyong Mobil Hibrida ke Indonesia?

Porsche belum dapat memboyong mobil hibrida ke Indonesia karena dianggap belum memiliki fasilitas daur ulang memadai.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 30 Jan 2015, 16:11 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2015, 16:11 WIB
Mengapa Porsche Belum Boyong Mobil Hibrida ke Indonesia?
Porsche Cayenne S E-Hybrid (Foto: Porsche)

Liputan6.com, Jakarta - Meski melihat pasar mobil premium Indonesia menjanjikan, Porsche nyatanya masih belum memiliki rencana untuk melepas varian penggerak hibrida ke dalam negeri. Apa alasannya?

Menurut Calista Tambajong, Public Relation Manager of Porsche Asia Pasific, ketiadaan fasilitas pendukung di Indonesia menjadi alasan utama mengapa pabrikan mobil sport asal Jerman itu belum mau memboyong sejumlah mobil hibridanya.

"Banyak pertimbangan saat mendatangkan mobil hibrida. Kami harus melihat immobility dari negara yang bersangkutan," ujar Calista seusai peluncuran Porsche Cayenne di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, yang ditulis Jumat (30/1/2015).

Lebih lanjut, Porsche pun harus melihat bagaimana kesiapan dari negara tujuan dalam menyediakan fasilitas daur ulang untuk baterai mobil yang sudah tidak dipergunakan.

"Setelah baterai sudah tidak lagi dapat digunakan, kami mau baterai tersebut dapat di daur ulang. Sebagai produsen, kita mau bertanggung jawab juga kepada konsumen," imbuh dia.

Tak heran bila hingga kini, baru Singapura yang sebagai pasar potensial dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Meskipun, Porsche pun tak menutup kemungkinan bakal melego varian hibrida ke dalam negeri.

"Pastinya kami juga ingin untuk memasukkan semua varian. Oleh karena itu kita sedang mempertimbangkan untuk memasukkan mobil hibrida ke Indonesia," tandas Calista.

(Ysp/Gst)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya