Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma mengumumkan bakal menutup pabriknya di Bekasi, Jawa Barat. General Motors (GM) Indonesia pun harus kehilangan pucuk pimpinannya, Michael Dunne, terhitung pada akhir Februari. Ia merupakan Presiden Direktur GM Indonesia dan memutuskan untuk keluar demi memulai bisnis pribadinya.
Memang, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, keputusan Dunne telah diketahui pabrikan mobil asal Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. GM pun akan menunjuk pengganti dalam waktu dekat. Untuk sementara, Chief Financial Officer GM Pranav Bhatt memegang tugas Dunne.
"Michael telah membawa berbagai penyegaran dan pendekatan yang inovatif terhadap gaya kepemimpinan dan pengalaman pelanggan," kata Tim Zimmerman, Presiden, GM Southeast Asia Operations.
"Kami mengucapkan terima kasih atas atas seluruh sumbangsihnya selama ini dan semoga sukses di masa mendatang."
>>>Klik laman berikutnya [Tutup pabrik Bekasi]
Next
Menurut Stefan Jacoby, Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International, GM Indonesia sedang mengalami transformasi yang lebih berorientasi pada pasar. Penutupan pabrik Bekasi dilakukan untuk memperkuat bisnis dan jaringan pemasaran dengan fokus pada pengembangan merek Chevrolet dan meningkatkan kualitas produk.
"Beberapa faktor turut menentukan keputusan GM ini, termasuk biaya material yang tinggi dan semakin berkurangnya potensi dalam pemanfaatan keberadaan pemasok dalam negeri dikarenakan skala produksi yang terbatas," imbuh dia.
Masih menurut rilis resmi tersebut, seluruh pemasok dalam negeri juga telah mendapat pemberitahuan mengenai status ini. Dalam kaitan ini GM Indonesia akan tetap berada di Indonesia dengan produk produk unggulan seperti Chevrolet Orlando, Captiva dan Trailblazer yang dapat diperoleh melalui jaringan dealer resmi Chevrolet
Pabrik GM di Bekasi tersebut selama ini digunakan untuk memproduksi Chevrolet Spin untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor di Asia Tenggara.
(Gst/Igw)
Advertisement