Liputan6.com, Jakarta - Meski Google telah melakukan start lebih dahulu dalam pengembangan mobil tanpa sopir atau otonomos. Analis dari Morgan Stanley percaya bahwa Apple bisa lebih unggul dalam pengembangan teknologi tersebut. Tak cuma itu, mereka pun percaya bahwa perusahaan mendiang Steve Job itu bakal mendominasi pasar.
"Ini (mobil listrik) tidak mungkin dalam jangka pendek. Tapi kami tidak meremehkan ambisi Apple di industri otomotif," kata Analis Morgan Stanley, Katy Huberty, seperti dilansir dari Inautonews, Sabtu (28/2/2015).
Setelah mendapatkan status quo selama lebih dari 100 tahun, Huberty berpendapat bahwa industri otomotif memerlukan agen perubahan seperti Apple.
Ia menggarisbawahi, teknologi mobil otonomos yang dikembangkan Apple bisa menjadi kunci jualan bagi Apple untuk masuk ke ranah otomotif. Di mana, perusahaan teknologi asal Cupertino itu memiliki kelebihan dalam desain produk serta sumberdaya produksi.
Untuk diketahui, Apple menggunakan sebuah kode 'Titan' untuk menggarap mobil tanpa sopir. Produsen iPhone ini pun tengah melakukan pengujian terhadap mobil tersebut tak jauh dari markas Apple di Cupertino. Mantan karyawan Ford, Steve Zadesky, turut ambil bagian dalam proyek revolusioner ini.
Seperti diketahui, Apple bisa dibilang menjadi perusahaan kenamaan yang turut melihat adanya potensi untuk menggarap teknologi otonomos. Namun, Google dan sejumlah pabrikan otomotif seperti Daimler, BMW, VW, serta Audi lebih dahulu melakukan serangkaian uji coba untuk kendaraan tanpa sopir. Sejauh ini, belum ada konfirmasi langsung dari Apple soal proyek mobil otonomos ini.
>>> Klik laman berikutnya [Apple lebih maju]
Next
Sementara itu, rivalnya, Google justru selangkah lebih maju dalam pengembangan teknologi tersebut. Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa raksasa pencarian itu telah melakukan negosisasi dengan General Motors, Ford, Toyota, Daimler, dan Volkswagen terkait penggunaan software otonomos.
Dikatakan, pola kerjasama ini menyerupai strategi Google di platform Android. Di mana, perusahaan akan menunjuk pabrikan sebagai mintra OEM (Original Equipment Manufacturer) atau dalam bentuk menyediakan sistem atas piranti lunak yang bisa digunakan produsen kendaraan.
Beberapa waktu lalu, Chief Technology Officer GM, Jon Lauckner mendeklarasikan bahwa perusahaan menjalin hubungan baik dengan Google untuk pengembangan driveless. Saat ini, Continental AG, Robert Bosch, ZF dan LG Electronics telah turut mendukung dalam menyediakan komponen untuk pengembangan mobil driveless.
(Gst/Igw)
Advertisement